Selcan Hacaoglu dan Firat Kozok- Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan peningkatan produksi rudal jarak menengah dan jarak jauh menyusul meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Langkah ini mempercepat rencana Turki untuk membangun industri pertahanan dalam negeri yang kuat.

Perintah tersebut muncul saat Israel dan Iran saling melancurkan serangan selama lima hari berturut-turut. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik akan menyebar ke negara lain di kawasan Timur Tengah yang kaya minyak. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak titik konflik geopolitik yang mendorong negara-negara meningkatkan anggaran militer mereka, dan Turki ingin menjadi bagian dari perlombaan senjata tersebut.

“Kami sedang menyusun rencana produksi untuk menambah stok rudal jarak menengah dan jauh agar mencapai tingkat yang bisa memberi efek gentar, menyesuaikan dengan situasi saat ini,” kata Erdogan usai rapat kabinet pada Senin malam.

Erdogan sejak lama mendorong pengembangan industri pertahanan mandiri di Turki. Negara itu kini mampu memproduksi pesawat tempur, tank, drone ketinggian tinggi, kapal fregat, dan kini fokus pada rudal yang diperuntukkan bagi kebutuhan domestik maupun ekspor.