Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, perkembangan di Timur Tengah juga menjadi sentimen yang mempengaruhi harga emas. Bloomberg News, yang mengutip Wall Street Journal, mengungkapkan bahwa Iran memberi sinyal ingin menurunkan tensi ketegangan dengan Israel. Per kemarin, kedua negara masih ‘berbalas pantun’ dengan mengirimkan rentetan serangan udara.

Tidak hanya itu, Iran juga dikabarkan ingin melanjutkan dialog soal nuklir dengan Amerika Serikat (AS). Dinamika ini membuat dunia lebih lega, karena ada harapan meredanya kemungkinan perang dalam skala besar.

“Volatilitas mereda hari ini. Investor pun memasang mode wait and see,” ujar Ed Meir, Konsultan di Marex Capital Markets.

Emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset). Saat situasi lebih tenang, investor cenderung memilih aset-aset berisiko yang bisa bisa mendatangkan keuntungan secara lebih instan.

Misalnya di pasar saham. Dini hari tadi waktu Indonesia, bursa saham New York ditutup menguat.

Indeks S&P 500 naik 0,94. Sedangkan  Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Nasdaq Composite terangkat masing-masing 0,75% dan 1,52%.

Grafik S&P 500. (Sumber: Bloomberg(

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana dengan prediksi harga emas hari ini? Apakah bakal turun lagi atau bisa bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame) emas masih nyaman di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 57. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 49. Menghuni area jual (short), tetapi tidak kuat. Cenderung netral.

Hari ini, masih ada risiko harga emas bisa turun lagi. Ada kemungkinan harga emas akan menguji target support US$ 3.365/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di US$ 3.347/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 3.403/troy ons. Penembusan di titik ini bisa mengantar harga emas menuju US$ 3.444/troy ons.

(aji)

No more pages