Bloomberg Technoz, Jakarta - Istana melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) buka suara terkait alasan Presiden Prabowo Subianto lebih memilih memenuhi undangan Vladimir Putin untuk mengunjungi Rusia, dibandingkan hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7 di Kanada. 

Kepala PCO, Hasan Nasbi mengklaim, undangan Pemerintah Rusia kepada Prabowo tiba lebih dulu ketimbang KTT G7 di Kanada. Di sisi lain, kata dia, Prabowo tak bisa memenuhi keduanya karena posisi Rusia dan Kanada yang sangat berjauhan.

“Undangan-undangan lain juga seperti itu. Undangan dari pemerintah Rusia untuk menghadiri St. Petersburg International Economic Forum mungkin sudah dari beberapa bulan yang lalu. Mungkin sudah dari bulan Maret atau April [Undangan dari KTT G7 baru awal Juni 2025]. Dan sudah dipersiapkan lama. Presiden juga akan berpidato di sana. Waktunya bentrok,” kata Hasan kepada awak media, Senin (16/6/2025).

Meskipun begitu, dia menampik, Prabowo tengah menjalin hubungan dekat atau berpihak kepada Pemerintah Rusia; ketimbang negara-negara anggota G7 -- Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Dia memastikan pemilihan acara tersebut semata pertimbangan teknis.

Toh, dia mengklaim, Presiden Prabowo berulang kali mengungkap sikap politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Indonesia tak akan berpihak pada blok mana pun. Di sisi lain, Indonesia ingin menggandeng semua negara, tanpa batasan blok, untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.