Sampai 16%, Saham Migas Melesat Saat Harga Minyak Menguat
Muhammad Julian Fadli
16 June 2025 13:47

Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham energi mencetak penguatan dalam 2 hari perdagangan beruntun, dan saham-saham minyak dan gas (migas) ikut melesat menyusul perang Israel vs Iran yang terus menyerang teritori satu sama lain, hingga mengganggu pasokan minyak mentah dari Timur Tengah, yang mendorong harga minyak melejit 8% hingga saat ini.
Terlebih lagi Israel melancarkan serangan terhadap ladang gas raksasa South Pars, yang memaksa platform produksi ditutup, setelah menyerang situs nuklir dan dua pimpinan militer Iran pekan lalu.

Kegelisahan terbesar bagi pasar minyak berpusat di Selat Hormuz. Produsen Timur Tengah mengangkut sekitar seperlima produksi harian dunia melalui jalur air sempit itu. Harga bisa melesat lebih tinggi jika Iran mencoba memblokir rute tersebut.
Imbas dari memanasnya situasi perang Israel vs Iran, secara cepat langsung mempengaruhi harga minyak dunia. Harga minyak melonjak hingga lebih dari 8%, dan investor mencari aset safe-haven seperti emas.
Kenaikan harga ini menyiratkan menjemput angin segar kepada emiten yang bergerak pada bisnis minyak mentah, termasuk migas. Utamanya bagi mereka yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Baik secara jangka pendek atau jangka panjang secara kuartalan, nantinya akan ikut meningkatkan angka pendapatan perusahaan emiten migas.