Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham energi mencetak penguatan dalam 2 hari perdagangan beruntun, dan saham-saham minyak dan gas (migas) ikut melesat menyusul perang Israel vs Iran yang terus menyerang teritori satu sama lain, hingga mengganggu pasokan minyak mentah dari Timur Tengah, yang mendorong harga minyak melejit 8% hingga saat ini.
Terlebih lagi Israel melancarkan serangan terhadap ladang gas raksasa South Pars, yang memaksa platform produksi ditutup, setelah menyerang situs nuklir dan dua pimpinan militer Iran pekan lalu.

Kegelisahan terbesar bagi pasar minyak berpusat di Selat Hormuz. Produsen Timur Tengah mengangkut sekitar seperlima produksi harian dunia melalui jalur air sempit itu. Harga bisa melesat lebih tinggi jika Iran mencoba memblokir rute tersebut.
Imbas dari memanasnya situasi perang Israel vs Iran, secara cepat langsung mempengaruhi harga minyak dunia. Harga minyak melonjak hingga lebih dari 8%, dan investor mencari aset safe-haven seperti emas.
Kenaikan harga ini menyiratkan menjemput angin segar kepada emiten yang bergerak pada bisnis minyak mentah, termasuk migas. Utamanya bagi mereka yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Baik secara jangka pendek atau jangka panjang secara kuartalan, nantinya akan ikut meningkatkan angka pendapatan perusahaan emiten migas.
Pada Senin (16/6/2025) di jeda Sesi I perdagangan siang hari, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) mencatat penguatan 8% menjadi US$73,63/barel.
Sedangkan, harga minyak Brent juga melesat 7,76% menjadi US$74,70/barel sejak pecahnya ketegangan Israel vs. Iran usai terpangkas sebagian kenaikan.
Dengan katalis tersebut, sejumlah saham migas yang tercatat di BEI melaju pesat dalam dua hari berdasarkan harga perdagangan saham di BEI. Senada dengan naiknya harga minyak dunia merefleksikan kepanikan atas risiko pasokan yang cepat, serta meningkatnya kegelisahan akan konflik di Timur Tengah berkepanjangan.
Adapun pada siang hari ini, Senin, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melesat 16% ke harga Rp318/saham. ENRG merupakan emiten minyak dan gas ternama di pasar global. Adapun pada 2024 kemarin ENRG berhasil mendorong produksi minyak, sejalan dengan harga rata-rata minyak dan gas yang direalisasikan di pasar global turut meningkat.

Senada, saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) meninggi 6,56% ke posisi terbaiknya Rp8.125/saham, PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) menguat 4,61% menuju Rp182/saham, dan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) melesat 3,92% hingga di posisi Rp106/saham.
Kenaikan harga saham juga terjadi pada saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Laju saham RAJA menguat 2,48% ke harga Rp2.890/saham.
Menyusul rekannya, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengalami lonjakan harga saham mencapai 2,14% ke level Rp1.430/saham.
Kenaikan harga saham juga terjadi pada saham PT Elnusa Tbk (ELSA) yang juga menguat 0,98% di posisi Rp515/saham pada perdagangan siang ini pasca tersiarnya konflik Timur Tengah. Emiten ELSA bergerak pada minyak dan gas dan merupakan anak usaha dari Pertamina Hulu Energi.
Adapun saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) hanya naik tipis 0,76% ke Rp1.325/saham. AKRA merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi produk minyak bumi kepada pelanggan industri seperti perusahaan pertambangan, pembangkit listrik, perkebunan dan secara komersial.
(fad/aji)