“Dan saat ini Presiden Prabowo juga punya hubungan yang baik dengan Presiden Erdogan, tentunya Ini menjadi sebuah nilai tambah, termasuk juga beberapa kerjasama yang sudah dilakukan dengan Turki, termasuk juga kita produksi medium tank,” kata dia.
“Apalagi dari pengembangan industri pertahanan, kita berharap menjadi pertahanan teknologi, bisa menggerakkan industri pertahanan kita dan bahkan nantinya ke depan kita juga bisa punya kemandirian sama seperti dulu.”
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bahwa negaranya tersebut akan menjual 48 jet tempur kepada Indonesia dalam satu dekade mendatang. Hal ini disampaikan seiring upaya Turki dalam membangun industri pertahanannya dan meningkatkan ekspor peralatan militer.
Melansir Bloomberg News, kesepakatan penjualan pesawat generasi kelima Kaan, yang masih dalam tahap pengembangan di Turki, disebut Erdogan sebagai kesepakatan militer "pemecah rekor" bagi negaranya, tanpa mengungkapkan rincian nilai kontrak. Ia menyebut perjanjian ini “jelas mencerminkan kemajuan dan kapabilitas industri pertahanan domestik dan nasional kami,” kata dia.
Hubungan militer Turki dan Indonesia belakangan semakin erat. Pada April lalu, kedua negara sepakat membentuk usaha patungan antara perusahaan pertahanan strategis mereka, sebagian untuk mengembangkan kapal selam.
Kesepakatan Kaan dengan Turki ini terjadi tak lama setelah Indonesia mengungkapkan bahwa China telah menawarkan penjualan jet tempur J-10, pesawat yang sebelumnya diuji dalam bentrokan antara Pakistan dan India di Kashmir.
(azr/frg)
































