Penyakit tidak menular (PTM) ini tak hanya menyerang lanjut usia atau lansia, tetapi juga mulai muncul di kelompok usia muda. Bahkan 1 dari 3 orang usia di atas 40 tahun mengalami hipertensi dan 1 dari 10 mengidap diabetes.
Kemudian Budi mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak menunggu sakit baru memeriksakan diri. “Kalau kita tahu lebih awal, kita bisa perbaiki. Entah dengan mengubah gaya hidup atau dengan pengobatan," ujar dia.
Sebagai informasi, lebih dari 8,2 juta orang di Indonesia sudah mengikuti Program CKG sejak peluncurannya pada 10 Februari 2025 lalu. CKG merupakan salah satu program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, yang menargetkan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat lewat deteksi dini dan edukasi pencegahan agar masyarakat tak jatuh sakit.
Program tersebut telah dilaksanakan di 9.552 puskesmas di 38 provinsi. Partisipasi tertinggi berasal dari Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Jawa Barat (Jabar), yang menyumbang sekitar 60% total peserta. Sebaliknya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan mencatat partisipasi terendah.
Ketimpangan pun terlihat dalam partisipasi berdasarkan gender. Sebanyak 62,2% peserta adalah perempuan, sedangkan laki-laki hanya 37,7%.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes RI Maria Endang Sumiwi menyebutkan bahwa target nasional 100 juta pemeriksaan kesehatan gratis sangat mungkin dicapai pada tahun ini. Kini, laju pemeriksaan telah mencapai 200 ribu orang per hari atau sekitar 4 juta per bulan.
“Dengan sisa waktu enam sampai tujuh bulan, kami optimis bisa menambah 30–40 juta peserta dari komunitas umum. Ditambah mulai Juli nanti kita mulai program CKG Sekolah, yang bisa menjangkau hingga 50 juta siswa,” kata Maria.
(lav)
