Augusta Saraiva - Bloomberg News

Bloomberg, Inflasi inti di Amerika Serikat (AS) pada Mei kembali naik di bawah perkiraan untuk bulan keempat berturut-turut. Data ini mengindikasikan bahwa perusahaan masih mampu membatasi kenaikan harga yang ditanggung konsumen, meskipun beban tarif impor meningkat.

Indeks harga konsumen (IHK) — tidak termasuk komponen pangan dan energi yang fluktuatif — tercatat naik 0,1% dari April, menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu (11/6/2025). Dibandingkan tahun sebelumnya, inflasi inti naik 2,8%.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa harga barang, tidak termasuk pangan dan energi, stagnan. Harga mobil baru maupun bekas turun, demikian juga harga pakaian. Sementara itu, harga jasa tanpa energi naik 0,2%, melambat dari bulan sebelumnya, sebagian disebabkan penurunan tarif penerbangan.

Pasar merespons positif laporan ini. Harga obligasi pemerintah AS (Treasury) menguat, nilai tukar dolar melemah, dan kontrak berjangka indeks S&P 500 naik. Berdasarkan data swap suku bunga, pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 75% bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada September.