Logo Bloomberg Technoz

Kilas Balik Emas Mei 2025 & Ramalan Juni dari Octa

Referensi
09 June 2025 11:55

(Ilustrasi Emas/ Dok. Octa)
(Ilustrasi Emas/ Dok. Octa)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mei terbukti menjadi bulan yang cukup menantang bagi trader emas. XAUUSD, instrumen keuangan utama untuk trading emas, berfluktuasi dalam kisaran yang relatif luas antara $3.120 dan $3.435 per ounce (oz), tetapi mengakhiri bulan nyaris tanpa perubahan, dan hanya mencatat peningkatan tipis untuk melengkapi kenaikan lima bulan berturut-turut. Meskipun trading dimulai dalam posisi bearish, XAUUSD menemukan support di area $3.200 dan bahkan rebound sedikit. Namun, kegagalan untuk dengan mantap menerobos level kritis $3.430 memicu tren bearish jangka pendek, dan harga jatuh hampir 9% pada pertengahan Mei. Selanjutnya, teknik dip-buying dan permintaan kuat untuk aset safe-haven memacu pemulihan XAUUSD yang tetap nyaman di atas Moving Average 50, 100, dan 200 hari. Namun demikian, Mei menandai bulan pertama sejak November 2024 ketika emas tidak mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Menariknya, grafik bulanan Mei membentuk candlestick doji yang kuat, sebuah isyarat bahwa mungkin ada keraguan di kalangan trader dan kemungkinan pembalikan jangka menengah.

Secara keseluruhan, bulan lalu menyajikan perjalanan yang cukup bergelombang bagi trader karena dipicu oleh rangkaian peristiwa pasar yang signifikan (akan dijelaskan di bawah). Investor emas terus berhadapan dengan berita mengenai perdagangan, dinamika geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur, ekspektasi kebijakan moneter yang cepat berubah, serta kemungkinan resesi AS dan meningkatnya kekhawatiran mengenai utang global dan melemahnya dolar AS. Membuktikan peran tradisionalnya, emas sekali lagi menunjukkan nilai inheren sebagai aset safe-haven, yang berpotensi menjadi indikasi performa positif berkelanjutan dalam waktu dekat.

Peristiwa penting yang menggerakkan pasar:

  • 5-6 Mei. XAUUSD naik lebih dari 6% hanya dalam dua hari karena pembelian dari China meningkat ketika pasarnya buka kembali setelah libur Hari Buruh yang panjang dari tanggal 1 Mei hingga 5 Mei. Selain itu, pengumuman Presiden Trump tentang tarif 100% pada film asing membangkitkan kembali ketakutan akan perang dagang, melemahkan dolar AS, dan membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lain.

  • 7-8 Mei dan 12 Mei. Emas mulai mundur dari level $3.430 ketika pasar mulai memperhitungkan kemungkinan meredanya ketegangan dagang menjelang pertemuan yang dijadwalkan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng di Jenewa, Swiss. Selanjutnya, AS mengumumkan perjanjian dagang 'terobosan' dengan Inggris, yang memberi dampak bullish tambahan pada greenback (dan dampak bearish pada emas). Membaiknya sentimen risiko dan harapan yang lebih besar akan normalnya hubungan perdagangan global memuncak pada tanggal 12 Mei ketika AS dan Tiongkok mengumumkan bahwa mereka berhasil mencapai kesepakatan dagang sementara. Sebagai hasilnya, harga emas turun hingga 3% pada tanggal 12 Mei dan terus jatuh selama tiga sesi trading berikutnya. 

  • 15 Mei. Emas mulai menghapus kerugian sebelumnya setelah menyentuh level support kritis di area 3.150, yang memicu alur pending order buy-limit dan membantu mengangkat XAUUSD hampir 2%. Selain itu, Data Indeks Harga Produsen (PPI) yang lemah membuat investor berharap ada pemangkasan suku bunga lagi oleh Federal Reserve (Fed) yang akan semakin mendukung harga emas.  

  • 20 Mei. Ketika investor masih mencerna implikasi jangka panjang dari penurunan rating Moody utang AS, Presiden Donald Trump berusaha meyakinkan sesama Republikan di Kongres AS untuk bersatu mendukung rancangan undang-undang pemotongan pajak besar-besaran, yang secara luas diperkirakan akan memperburuk prospek defisit anggaran federal. Akibatnya, dolar AS terus turun, sementara harga emas naik menuju $3.300 per oz. 

  • 23 Mei. Harga emas naik hampir 2% dan mencapai pekan terbaik dalam enam minggu. Ini sebagian besar disebabkan oleh investor yang mencari save-haven ketika Presiden Donald Trump memperbaharui ancaman tarif dan merekomendasikan tarif sebesar 50% pada impor Uni Eropa (UE) mulai tanggal 1 Juni dan menyatakan bahwa Apple akan menghadapi tarif 25% pada iPhone yang dibuat di luar AS.

  • 29 Mei. Setelah menurun selama tiga sesi trading sebelumnya, XAUUSD naik lagi setelah pengadilan banding AS memberlakukan kembali tarif meluas Presiden Donald Trump, sehari setelah sebagian besar tarif tersebut diblokir oleh pengadilan dagang.


‘Mei merupakan bulan yang luar biasa bergejolak untuk pasar emas, berkat kebijakan dagang Amerika yang tidak menentu,’ kata Kar Yong Ang, analis pasar keuangan di broker Octa. 'Sejak Trump mengumumkan tarif timbal baliknya pada bulan April, tarif tersebut telah berulang kali ditunda, disesuaikan, ditentang, diblokir, dan diberlakukan kembali sehingga menciptakan kekacauan, menimbulkan ketidakpastian, dan membuat trader tidak memiliki arah yang jelas'.

Memang, seperti yang telah disebutkan, chart bulanan XAUUSD menunjukkan candlestick doji yang signifikan untuk bulan Mei, indikasi bahwa ada keraguan di kalangan trader dan kemungkinan pembalikan jangka menengah. Bahkan, trend jangka pendek sejak 22 April umumnya dapat disebut 'sideways' karena trader tidak yakin apa langkah besar selanjutnya untuk emas. Namun, trend jangka panjang yang lebih luas masih sangat bullish karena harga emas tetap nyaman di atas garis trend kunci dan Moving Average. Secara keseluruhan, kebijakan dagang AS yang kacau, meningkatnya kekhawatiran tentang keberlanjutan defisit kembar AS (fiskal dan perdagangan), ketegangan geopolitik, serta ketidakstabilan politik yang tak berkesudahan, juga permintaan struktural yang kuat dari bank sentral membantu menjaga harga emas tetap dekat dengan level tertinggi sepanjang masa. Selain itu, gambaran teknis masih positif, yang menghasilkan pembelian trend oleh investor.