Sementara itu, beberapa komoditas hortikultura masih tercatat berada di bawah harga acuan penjualan. Harga bawang merah misalnya, mencatatkan harga rata-rata secara nasional sebesar Rp39.121 per kilogram, atau lebih rendah 5,73% dibandingkan HAP nasional yang ditetapkan dalam rentang Rp36.500 hingga Rp41.500 per kilogram.

Bawang putih bonggol dijual sebesar Rp39.905 per kilogram, atau lebih rendah 0,24% dari kisaran HAP Rp38.000 hingga Rp40.000 per kilogramnya.

Harga cabai merah keriting rata-rata secara nasional sebesar Rp47.191 per kilogram, atau lebih rendah 14,2% dibandingkan HAP nasional yang berada di kisaran Rp37.000 hingga Rp55.000 per kilogramnya.

Sementara harga cabai rawit merah berada di Rp52.549 per kilogram secara nasional, atau lebih rendah 7,97% dari batas atas HAP sebesar Rp57.000 per kilogramnya.

Tak cuma komoditas hortikultura, harga protein hewani juga masih mencatatkan posisi di bawah HAP.v Harga daging ayam ras rata-rata secara nasional tercatat sebesar Rp35.376 per kilogram, atau lebih rendah 11,56% dibandingkan HAP nasional sebesar Rp40.000 per kilogram.

Harga telur ayam ras sebesar Rp29.165 per kilogram, lebih rendah 2,78% dari HAP senilai Rp30.000 per kilogramnya.Sementara daging sapi murni dijual rata-rata secara nasional Rp134.872 per kilogram, atau lebih rendah 3,66% dari HAP nasional sebesar Rp140.000.

Harga Gula konsumsi rata-rata secara nasional dipatok  sebesar Rp18.436 per kilogram, atau lebih tinggi 5,35% dibandingkan HAP Rp17.500 per kilogramnya.

Minyak goreng curah dijual seharga Rp 17.665 per liter secara nasional, atau lebih tinggi 12,52% dibandingkan HET minyakita sebesar Rp15.700 per liter.

(ell)