Indef Nilai Proyeksi Ekonomi di KEM-PPKF RAPBN 2026 Tak Realistis
Merinda Faradianti
05 June 2025 07:50

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengkritisi target pertumbuhan ekonomi 5,2%-5,8% di tahun 2026, seperti tergambar pada Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) RAPBN, tidak realistis.
Dalam dokumen yang dipublikasikan, target ekonomi Indonesia 2026 lebih tinggi dibanding target pertumbuhan ekonomi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang hanya 5,2%. Sebagai catatan target KEM-PPKF masih di bawah asumsi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) yang sebesar 5,8%-6,3%.
"Realisasi ekonomi pada kuartal I 2025 hanya 4,87%, membuat target tersebut tampak sulit tercapai dalam waktu dekat," kata Eko dikutip Kamis (5/6/2025).
Eko juga menyebut bahwa efisiensi fiskal yang dilakukan pemerintah dinilai menghambat sektor riil. Menurutnya, belanja pemerintah belum mampu mendorong akselerasi sektor rill.
Diketahui pemerintah melakukan penghematan fiskal untuk dialihkan pada belanja prioritas. Penghematan yang dilakukan mencapai Rp306,69 triliun dan pemotongan belanja operasional sebesar Rp256,1 triliun pada K/L, dan Rp50,59 triliun pada Transfer ke Daerah (TKD).