Bloomberg News

Bloomberg, Pakar kebijakan logam kritis Cory Combs menilai Amerika Serikat (AS) dan China tampaknya memiliki pemahaman yang berbeda mengenai kesepakatan yang dicapai terkait logam tanah jarang dalam pembicaraan perdagangan bulan lalu di Jenewa.

Ekspor China atas bahan-bahan yang digunakan dalam teknologi penting, mulai dari jet tempur hingga smartphone, menjadi titik konflik utama antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Pejabat AS menuduh Beijing tidak menepati janji untuk melanjutkan pengiriman logam tanah jarang. Kekurangan pasokan telah memengaruhi sejumlah perusahaan Amerika.

Namun, menurut Kepala Penelitian Rantai Pasokan Mineral Kritis di Trivium China itu, Beijing memiliki interpretasi berbeda mengenai apa yang diwajibkan, dan masih menerapkan proses persetujuan baru untuk ekspor.