Logo Bloomberg Technoz

Tsingshan Tebas Produksi di RI: Efek Domino Kejatuhan Harga Nikel

Mis Fransiska Dewi
02 June 2025 13:20

Tsingshan Holding Group Co (Dok: Bloomberg)
Tsingshan Holding Group Co (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kejatuhan harga dan permintaan nikel ditengarai menjadi penyebab raksasa baja nirkarat China, Tsingshan Holding Group Co, diduga menghentikan sementara sejumlah lini produksinya di Indonesia sejak awal Mei.

Ketua Badan Kejuruan (BK) Pertambangan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Rizal Kasli mengatakan kabar keputusan Tsingshan menghentikan sementara operasi pabrik baja nirkaratnya di Tanah Air murni merupakan strategi bertahan korporasi di tengah tekanan harga nikel.

“Ini cuma karena masalah ekonomi. Harga nikel jatuh. Dia rugi, mungkin dia stop,” ujarnya ditemui di sela agenda ESG Forum 2025, Senin (2/6/2026). 


Nikel dilego di harga US$15.237/ton hari ini di London Metal Exchange (LME), turun 0,90% dari penutupan Jumat pekan lalu. 

Harga nikel dan baja nirkarat sentuh titik terendah pada April 2025. (Bloomberg)

Harga nikel sepanjang tahun lalu menyentuh rekor terendah dalam empat tahun terakhir setelah sebelumnya diproyeksikan mencapai US$18.000/ton, turun dari perkiraan sebelumnya di level US$20.000/ton, menurut lengan riset dari Fitch Solutions Company, BMI.