Logo Bloomberg Technoz

Selama memimpin DOGE, Musk mendorong pemangkasan anggaran dan pengurangan pegawai pemerintah, yang menuai kritik dari pegawai federal, legislator Partai Demokrat, dan sebagian konsumen kendaraan listrik.

Pernyataan itu juga disampaikan Musk menepis laporan sejumlah media yang menyebutkan dirinya telah kehilangan pengaruh di Washington, terutama setelah kritiknya terhadap kebijakan tarif dan pajak pemerintahan Trump.

Trump justru menyanjung Musk, bahkan menghadiahkannya kunci emas simbolis.

“Elon sebenarnya tidak pergi,” kata Trump. “Dia akan tetap bolak-balik.”

Namun, perhatian Musk yang terbagi telah mengkhawatirkan investor dan analis Wall Street, yang sebelumnya meremehkan dampak buruk terhadap citra Tesla secara global.

Di tengah kekhawatiran itu, Musk berjanji akan mengurangi keterlibatan dalam urusan pemerintahan secara signifikan dan kembali fokus penuh ke Tesla, terutama menjelang peluncuran layanan robotaksi di Austin.

Meski harga saham Tesla mulai pulih dari kejatuhan di kuartal pertama, kerugian itu berdampak besar pada kekayaan pribadi Musk.

Saham Tesla — sumber utama kekayaannya — telah turun sekitar 14% sepanjang tahun ini, menggerus sekitar US$45 miliar dari nilai kekayaannya, menurut Bloomberg Billionaires Index.

SpaceX juga menghadapi tekanan, setelah kegagalan pada uji terbang roket Starship awal pekan ini.

Musk menolak berkomentar soal laporan New York Times yang menyebut dirinya mengonsumsi narkoba lebih sering dari yang diketahui publik selama masa kampanye mendukung pencalonan ulang Trump tahun lalu.

Dalam laporan itu disebutkan Musk sering menggunakan ketamin, sesekali memakai ekstasi dan jamur psikedelik, serta menunjukkan perilaku yang tidak stabil.

Ketika ditanya apakah ia mengetahui kebiasaan Musk tersebut, Trump menjawab, “Tidak, saya tidak tahu. Tapi menurut saya dia luar biasa.”

Menanggapi pertanyaan apakah dirinya terganggu oleh laporan itu, Trump mengatakan bahwa dia “tidak terganggu sama sekali dengan Elon” dan memuji kinerjanya di DOGE, menyebutnya telah melakukan “pekerjaan hebat.”

Donatur Terbesar

Musk, 53 tahun, tercatat sebagai donatur terbesar kampanye pencalonan ulang Trump, dengan kontribusi lebih dari US$250 juta.

Sebagai pegawai pemerintah khusus atau special government employee di bawah administrasi Trump, Musk diizinkan tetap menjalankan perusahaannya sambil memiliki kantor di Gedung Putih.

Status ini bersifat sementara, karena hukum hanya memperbolehkan kerja maksimal 130 hari dalam setahun untuk SGE.

Meskipun statusnya berubah, Musk diperkirakan tetap memiliki akses langsung ke Trump, sebagaimana sejumlah CEO berpengaruh lainnya. Namun, kehilangan status khusus itu dapat mengubah dinamika hubungan keduanya.

“Meskipun masih menyatakan komitmen, kiprah Musk di dunia politik pada dasarnya sudah selesai setelah eksperimen yang berubah menjadi sentimen negatif buat Tesla,” tulis analis Wedbush, Dan Ives, dalam catatan kepada klien.

Dalam beberapa pekan terakhir, Musk terus mendorong legislator untuk menyusun kerangka dasar regulasi kendaraan otonom — menunjukkan tumpang tindih antara kepentingan bisnisnya dan kebijakan pemerintah.

Dalam konferensi pers hari Jumat, yang sejatinya digelar untuk menandai akhir tugas Musk di pemerintahan, dia tampil mengenakan topi dan kaus hitam bertuliskan “The Dogefather.”

Di sisi lain, perhatian media tertuju pada mata lebam Musk selama konferensi pers kemarin.

“Itu gara-gara anak saya yang berusia lima tahun, X,” ujar Musk.

 “Saya bilang, ‘ayo pukul wajah ayah’, dan dia benar-benar melakukannya. Saat itu saya tidak terlalu merasa sakit, tapi ternyata membiru.”

(bbn)

No more pages