Logo Bloomberg Technoz

APBI: Biaya Hilirisasi Batu Bara Mahal, Melebihi Harga Tambang

Mis Fransiska Dewi
30 May 2025 12:30

Large lumps of coking coal move along a conveyor belt in a processing facility./Bloomberg-Bartek Sadowski
Large lumps of coking coal move along a conveyor belt in a processing facility./Bloomberg-Bartek Sadowski

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mengungkapkan hilirisasi batu bara saat ini masih menjadi tantangan karena biaya investasi yang cukup mahal, bahkan melebihi harga sebuah tambang.

“Berdasarkan dari pernyataan-pernyataan yang kami himpun dari anggota; [keluhan soal hilirisasi batu bara] itu sebetulnya sama, yaitu tentang nilai investasinya yang cukup besar, bahkan melebihi dari harga sebuah tambang,” kata Plt Direktur Eksekutif APBI Gita Mahyarani dalam forum diskusi mengenai batu bara, dikutip Jumat (30/5/2025).

Gita menuturkan rencana pemerintah dalam proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai substitusi dari gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) perlu dipikirkan secara matang, khususnya jika nilai subsidi yang akan diberikan ke masyarakat menjadi lebih besar. 


“Ini kan harus dipikirkan juga ke depannya bagaimana hilirisasi ini sangat mahal,” ujarnya. 

Barges of coal during unloading./Bloomberg-Ben Kilb

Selain DME, proyek hilirisasi batu bara yang telah dilakukan oleh anggota APBI adalah semikokas. Akan tetapi, sejumlah perusahaan masih mendapat tantangan seperti sulitnya pemasaran.