Surat tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh New York Times, meminta lembaga-lembaga tersebut untuk melaporkan "tindakan atau tindakan yang dimaksudkan sehubungan dengan setiap kontrak yang dirujuk" paling lambat 6 Juni.
Harvard belum membalas permintaan komentar.
Pemerintahan Trump telah membekukan dana dan melarang Harvard menerima mahasiswa asing, pertempuran yang semakin intens atas hal yang dianggap Trump sebagai kegagalan universitas dan lembaga akademis lainnya untuk menindak antisemitisme, dan bagian dari kampanye yang lebih luas terhadap upaya keberagaman dan bias sayap kiri.
Para pejabat pemerintah menekan sejumlah kampus, termasuk Columbia, Cornell, Northwestern, dan universitas elit lainnya untuk merombak kebijakannya, yang menimbulkan kekhawatiran akan kebebasan akademis, kebebasan berbicara, dan campur tangan pemerintah.
Pada Selasa, Menteri Luar Negeri Marco Rubio memerintahkan Kedutaan Besar AS di seluruh dunia untuk berhenti menjadwalkan wawancara baru bagi pelamar visa pelajar karena pemerintahan Trump mempertimbangkan pemeriksaan profil media sosial yang lebih ketat. Langkah ini akan berdampak pada pendidikan tinggi di seluruh negeri.
Harvard menjadi pusat perhatian dalam kebijakan Gedung Putih, di mana pemerintah menangguhkan lebih dari US$2,6 miliar dana penelitian federal dan mengatakan kampus tersebut tidak akan menerima dana baru.
Trump juga berulang kali menyerukan agar Harvard kehilangan status bebas pajaknya, yang akan memiliki implikasi keuangan yang signifikan, bahkan dengan dana abadi kampus senilai US$53 miliar.
Pemerintah meminta sejumlah perubahan sebagai syarat untuk melanjutkan hubungan keuangannya dengan Harvard. Mereka juga menuntut kampus tersebut untuk merombak tata kelolanya, mengubah sistem penerimaan mahasiswa baru dan perekrutan staf pengajar—yang disebut diskriminatif oleh pemerintah—serta berhenti menerima mahasiswa asing yang menurut para pejabat membenci nilai-nilai Amerika.
Surat tersebut menuding Harvard terus "terlibat dalam diskriminasi ras, termasuk dalam proses penerimaan dan aktivitas mahasiswa lainnya," dan mengatakan pemerintah "mengetahui insiden baru-baru ini di Universitas Harvard terkait tindakan anti-Semit yang menunjukkan institusi tersebut sangat kurang peduli terhadap keselamatan dan kesejahteraan mahasiswa Yahudi."
Gruenbaum merujuk pada dugaan diskriminasi di Harvard Law Review. Gugus tugas federal baru-baru ini mengecam pemberian beasiswa senilai US$65.000 kepada seorang pengunjuk rasa yang menghadapi tuntutan pidana karena menyerang mahasiswa Yahudi di kampus, sebuah keputusan yang menurut pemerintah telah "ditinjau dan disetujui" oleh komite fakultas.
Rektor Harvard, Alan Garber, yang beragama Yahudi, meminta maaf atas penanganan terhadap antisemitisme di kampusnya dan mengakui ia sendiri pernah mengalami hal yang sama di universitas tersebut. Namun, ia juga menilai besarnya tuntutan pemerintah menunjukkan, "tujuannya bukanlah untuk bekerja sama dengan kami dalam mengatasi antisemitisme."
Harvard menggugat Pemerintah AS atas pemotongan dana dan pelarangan pendaftaran mahasiswa internasional. Pekan lalu, universitas ini memenangkan putusan pengadilan sementara yang menghentikan pemerintah memberlakukan larangan mahasiswa asing.
"Kami harus bergerak cepat karena konsekuensi dari pencabutan visa bagi mahasiswa internasional kami sangat mengerikan," kata Garber kepada Harvard Gazette. Akan ada sidang pengadilan pekan ini, di mana Harvard akan berusaha memperpanjang perintah penangguhan tersebut.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem berpendapat bahwa respons Harvard terhadap tuntutan pemerintah untuk memberikan informasi pelanggaran yang dilakukan mahasiswa asing tidak memadai.
Untuk mendapatkan kembali sertifikasi programnya, Harvard diberi waktu 72 jam untuk memberikan enam kategori informasi tentang mahasiswa asing selama lima tahun terakhir, termasuk catatan pendisiplinan dan video mereka yang terlibat dalam demonstrasi. Harvard masih belum menyerahkan informasi yang diminta.
Pada Senin, Trump juga mengancam akan mengalihkan miliaran dolar dana hibah dari universitas tersebut.
"Saya mempertimbangkan untuk mengambil Tiga Miliar Dolar Dana Hibah dari Harvard yang sangat antisemit, dan memberikannya kepada SEKOLAH-SEKOLAH KEJURUAN di seluruh negeri kita," kata Trump dalam unggahan di media sosial. "Betapa luar biasanya investasi itu bagi AS, dan sangat dibutuhkan!!!"
(bbn)

































