Justru karena itu, perkembangan desain square watch Huawei kian terus berevolusi. Jika dulu bentuknya lebih menyerupai persegi biasa, kini tampilannya lebih ramping dan stylish mengikuti tren desain modern.
"Jadi bukan ada niatan untuk menyamakan atau bersaing di square watch atau apa, enggak. Karena memang kebutuhannya ada, makanya kita keluarin. Jadi konsep Huawei selalu seperti itu. Setiap ada kebutuhan konsumen, pasti kita akan memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan," tegasnya.
Perbandingan Huawei Watch Fit 4 Pro dan Apple Watch Ultra
Huawei Watch Fit 4 Pro tampil elegan dengan bodi stainless steel dan layar AMOLED 1,82 inci yang melengkung, cocok untuk pengguna yang menginginkan tampilan modern dan ringan. Sebaliknya, Apple Watch Ultra dirancang dengan bodi titanium tangguh dan layar LTPO OLED Retina 1,92 inci yang rata, menyasar pengguna aktif dan profesional, termasuk penyelam, berkat sertifikasi WR100 dan EN13319 yang memungkinkan penyelaman hingga 40 meter.
Di sisi sensor dan fitur kesehatan, Huawei menawarkan teknologi TrueSeen 5.5+ untuk pemantauan detak jantung dan Huawei TruSleep 4.0 untuk pelacakan tidur, lengkap dengan sensor suhu kulit dan stress. Sementara, Apple Watch Ultra unggul dengan tambahan fitur EKG, deteksi suhu kulit yang diklaim lebih akurat, serta integrasi penuh dengan Apple Health.
Daya tahan baterai menjadi salah satu keunggulan Huawei, yang mampu bertahan hingga 10 hari dalam penggunaan normal. Sebaliknya, Apple Watch Ultra menawarkan hingga 36 jam penggunaan standar dan 60 jam dalam mode hemat, namun dengan harga jauh lebih tinggi.
Dari segi harga, Huawei Watch Fit 4 Pro dibanderol Rp3.499.000 sedangkan Apple Watch Ultra mencapai hingga Rp15 jutaan. Dengan selisih harga yang besar, secara tak langsung Huawei menyasar segmen pengguna kasual yang ingin smartwatch stylish dan fungsional, sementara Apple menargetkan kalangan profesional dan petualang dengan perangkat premium berfitur lengkap.
-Dengan asistensi Whery Enggo Prayogi.
(prc/spt)
