Sybilla Gross - Bloomberg News

Bloomberg, Harga emas kembali melemah seiring penguatan dolar AS dan menurunnya permintaan terhadap aset safe haven. Investor juga mulai mempertimbangkan kemungkinan membaiknya hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Logam mulia ini turun 1,4% setelah muncul sinyal bahwa Jepang mungkin akan menyesuaikan penerbitan obligasinya, yang mendorong kenaikan imbal hasil obligasi global dan nilai tukar dolar AS. Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain, sementara imbal hasil obligasi yang rendah mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan bunga.

Sikap investor terhadap risiko juga mulai membaik setelah Brussels menyatakan akan mempercepat negosiasi dagang dengan Washington guna menghindari perang dagang lintas Atlantik.

Permintaan terhadap aset-aset aman seperti emas cenderung berkurang sejak muncul tanda-tanda bahwa Gedung Putih mulai mencapai kemajuan dalam pembicaraan dengan beberapa mitra dagangnya. Berdasarkan perhitungan Bloomberg, dana investasi yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis emas mencatat arus keluar selama lima minggu berturut-turut sejak jumlah kepemilikannya mencapai puncak tertinggi dalam lebih dari satu tahun pada pertengahan April.