"[di] sektor manufaktur dalam bentuk otomatisasi cerdas, pemeliharaan prediktif dan optimasi rantai pasok. Sektor e-commerce dan retail melalui rekomendasi personal, chatbot serta analisis perilaku pelanggan," jelasnya. "Tak kalah pentingnya adalah pemanfaatan AI pada industri seluler yang layanannya paling dekat dengan masyarakat."
Dengan demikian, Aju menekankan agar AI mampu menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi, Indonesia harus memperkuat ekosistem digital berbasis tiga pilar utama melalui SDM (people), infrastruktur (platform), dan kebijakan (policy).
"Kita membutuhkan akses terhadap data yang andal dan berkualitas, kapasitas komunikasi seperti GPU dan layanan cloud, serta pusat data yang aman. Kita juga perlu menciptakan ekosistem inovasi di mana pusat riset, inkubator, dan digital innovation hub saling terhubung antara universitas, industri, dan pemerintah."
"Dari sisi policy, regulasi yang fleksibel namun tetap menjaga etika dan keamanan menjadi kunci utama dalam mendukung inovasi AI," tuturnya.
Di satu sisi, Wamen Kementerian Komdigi Nezar Patria menegaskan bahwa pemerintah tengah menyusun Peta Jalan Nasional AI setelah penerbitan Surat Edaran Menkominfo Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Bahkan tengah memfinalisasi rancangan Peraturan Presiden tentang pengembangan dan pemanfaatan AI.
"Dan, sekarang kami benar-benar tertarik pada proses pembuatan kebijakan tentang AI, karena tidak ada tolok ukur ideal yang dapat dipenuhi untuk semua negara karena setiap negara memiliki kebutuhan dan masalahnya sendiri," jelas Nezar dalam keterangannya.
Oleh karenanya, Indonesia turut membuka peluang kerjasama membangun tata kelola AI yang berkelanjutan bersama dengan Slovakia. Indonesia, menurutnya siap ambil bagian aktif dalam menyusun arah masa depan AI global berbasis etika dan hak asasi manusia.
"Kami menyadari kesenjangan pengembangan AI antara negara-negara utara dan Selatan, jadi kami tidak mau hanya sebagai pengguna, kami ingin melangkah jauh untuk menjadi pengembang AI yang signifikan," ungkapnya.
(wep)
