Logo Bloomberg Technoz

Diskon Listrik-Subsidi Upah Buat Siklus Positif, tapi Ada Syarat

Dovana Hasiana
24 May 2025 16:00

Pekerja beraktivitas di salah satu pabrik di Cikupa, Banten, Selasa (5/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja beraktivitas di salah satu pabrik di Cikupa, Banten, Selasa (5/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Universitas Andalas Syafruddin Karimi menilai enam paket insentif ekonomi, akan memberikan siklus positif antara konsumsi, produksi, dan investasi, yang memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi pada semester berjalan. Syaratnya, pemerintah harus menjalankan eksekusinya dengan baik. 

Menurut Syafruddin, pemerintah dapat mendorong daya beli masyarakat melalui kebijakan insentif yang tepat sasaran. Insentif seperti subsidi tarif listrik, diskon tarif tol, dan bantuan sosial mampu meningkatkan pendapatan disposibel rumah tangga, khususnya kelompok menengah bawah.

"Ketika masyarakat memiliki daya beli yang lebih kuat, konsumsi domestik akan tumbuh dan menopang kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB), mengingat konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari 50% pada struktur PDB nasional. 

"Insentif juga memberikan dorongan psikologis kepada pelaku usaha dan konsumen bahwa pemerintah hadir menjaga stabilitas," ujarnya. 

Terpisah, Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang menilai kebijakan insentif diskon listrik sangat relevan. Sebab, bagi kelompok menengah bawah, pengeluaran listrik bisa mencapai hingga 30% dari pendapatan bulanan.