Secara mingguan, harga emas dunia mencatat kenaikan 4,81% secara point-to-point.
Kabar terbaru dari AS jadi pendongkrak harga emas. Presiden Donald Trump mengancam bakal menerapkan tarif bea masuk 50% untuk impor dari Uni Eropa. Trump mengungkapkan bisa saja tarif baru ini berlaku mulai 1 Juni.
Sepertinya Trump geram karena negosiasi dengan Uni Eropa masih mandek. “Diskusi kami dengan mereka tidak ke mana-mana,” ujarnya, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
Tidak cuma kepada Uni Eropa, Trump juga mengancam Apple dengan tarif baru. Trump menyatakan produk Apple akan dikenakan tarif bea masuk setidaknya 25% jika tidak memproduksi iPhone di Negeri Paman Sam.
Ancaman Trump tersebut membuat investor ketar-ketir. Aset-aset berisiko seperti saham pun mengalami aksi jual.
Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks S&P 500 di bursa saham New York ditutup turun 0,67%. Sementara indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite terpangkas masing-masing 0,61% dan 1%.
Bursa saham Eropa pun berjatuhan. FTSE 100 (Inggris), DAX 40 (Jerman), CAC 40 (Prancis), FTSE MIB (Italia), dan IBEX 35 (Spanyol) minus masing-masing 0,24%, 1,54%, 1,65%, 2,2%, dan 1,18%.
Pada saat seperti ini, investor memilih mencari aman di aset safe haven. Kebetulan, emas adalah salah satunya.
(aji)































