Logo Bloomberg Technoz

Peredaran Uang Kian Seret, Ekonomi Butuh 'Pelumas' Lebih Banyak

Redaksi
23 May 2025 12:33

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perkembangan uang beredar pada April, bulan setelah puncak pengeluaran masyarakat seiring perayaan Ramadan dan Idulfitri, menunjukkan kondisi likuiditas perekonomian Indonesia semakin seret.

Pasokan uang yang kian mengetat dalam perekonomian, bisa membuat roda ekonomi tersendat karena kekurangan 'oli pelumas'. Dalam hal ini, langkah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, sudah tepat sebagai bagian melancarkan lagi roda ekonomi agar terus menggelinding.

Kondisi peredaran uang yang terus menerus diterpa situasi nan seret, mungkin akan mendorong Bank Indonesia terus mengupayakan pelonggaran lebih lanjut terutama bila kondisi rupiah mampu mempertahankan stabilitas ke depan.

Dalam publikasi hari ini, pertumbuhan M2 yang mencerminkan likuiditas perekonomian hanya tumbuh 5,2% year-on-year, menjadi Rp9.390 triliun, berkurang Rp46,7 triliun dari bulan Maret.

Laju M2 pada April yang melambat memperpanjang tren perlambatan dua bulan beruntun sejak Maret lalu ketika pertumbuhannya tercatat 6,1%. Pertumbuhan M2 pada April juga menjadi yang terendah sepanjang tahun ini.