Yoshiaki Nohara dan Soo-Hyang Choi - Bloomberg News

Bloomberg, Pertumbuhan ekspor Jepang melambat karena AS meningkatkan kebijakan tarifnya, mengaburkan prospek ekonomi yang sudah mengalami kontraksi menjelang perang dagang.

Kementerian Keuangan melaporkan pada Rabu (21/5/2025), ekspor, yang diukur berdasarkan nilai, naik 2% pada April dari tahun sebelumnya. Ekspor sedikit di bawah estimasi rata-rata analis dengan kenaikan 2,5%. Impor turun 2,2%, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata penurunan 4,2%.

Menurut kementerian tersebut, yen rata-rata 147,7 terhadap dolar AS pada April, 2,6% lebih kuat dari tahun sebelumnya, yang membebani data ekspor dan impor berdenominasi yen.

Neraca perdagangan Jepang berubah menjadi defisit sebesar ¥115,8 miliar ($797 juta) setelah dua bulan dalam kondisi suram.