Logo Bloomberg Technoz

Mata uang Jepang terdepresiasi di tengah tebakan pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dalam dua pertemuan berikutnya. Data yang menunjukkan perlambatan inflasi di Tokyo pun mendukung ekspektasi untuk divergensi berkelanjutan antara Bank Jepang dan The Fed, membawa turun yen dan pada gilirannya menaikkan bursa saham Jepang.

Pasar obligasi sedikit berubah di awal perdagangan di Asia. Imbal hasil Treasury-Bill yang dijadwalkan jatuh tempo awal bulan depan naik karena investor terus menuntut premi pada sekuritas yang paling berisiko tidak terbayar jika pemerintah AS gagal bayar.

Sumber: Bloomberg

Ketua DPR AS Kevin McCarthy berjanji untuk melanjutkan pekerjaannya membahas potensi gagal bayar di akhir pekan liburan AS untuk menghindari bencana yang kian mendekat itu.

Perdebatan politik di Washington menambah risiko yang dinilai oleh pejabat bank sentral The Fed karena mereka mempertimbangkan untuk berhenti menaikkan suku bunga. Taruhan untuk kenaikan suku bunga di dua pertemuan berikutnya pun datang di tengah data ekonomi AS yang terbit pada Kamis, termasuk PDB kuartal pertama yang lebih tinggi dan pengangguran yang lebih sedikit dari perkiraan. 

Harga minyak cenderung stabil setelah penurunan terbesar sejak awal Mei setelah Rusia menyatakan yakin tidak ada pemotongan produksi OPEC+ lagi. Hal ini memperpanjang penurunan harga minyak dunia menjadi sekitar 9% tahun ini, di tengah rebound ekonomi China yang lemah dan kebijakan moneter AS yang ketat.

Saham teknologi menjanjikan

Di AS, saham NVIDIA melonjak 24% setelah perkiraan perusahaan terkait dengan AI yang baik dan mendorong perusahaan ke puncak nilai pasar US$ 1 triliun. Tren AI juga berlanjut, dengan Marvell Technology Inc. yang memproyeksikan pendapatan 2024 dari teknologi tersebut setidaknya akan dua kali lipat dari tahun lalu.

Angin segar imbas dari AI ini adalah tanda lain bahwa para investor bersedia masuk ke saham-saham teknologi yang menjanjikan, meskipun di tengah kekhawatiran tentang ekonomi China dan gagal bayar utang AS.

(bbn)

No more pages