Dalam pertemuan bilateral kedua negara Asia Tenggara itu, terdapat sejumlah kerja sama yang ditekankan oleh kedua kepala negara. Prabowo menyampaikan Indonesia dan Thailand sepakat menanggulangi tantangan lintas negara, termasuk kejahatan siber, perdagangan manusia hingga peredaran narkotika.
Ia juga mengapresiasi langkah Thailand dalam membantu repatriasi warga negara Indonesia yang menjadi korban kejahatan lintas batas.
"Saya ucapkan terima kasih atas langkah-langkah tegas Thailand dalam menangani hal-hal ini dan membantu Indonesia dalam mengembalikan warga negara Indonesia yang terkena," ungkapnya.
Di sektor ekonomi, Prabowo menyatakan Indonesia dan Thailand berkomitmen meningkatkan perdagangan bilateral yang telah mencapai US$18 miliar. Kedua negara juga mendorong kerja sama industri halal, ekonomi digital, dan teknologi penerbangan.
"Kami juga berkomitmen untuk menyelenggarakan First Joint Trade Commission dalam waktu dekat dan meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga investasi Thailand dan dengan Danantara, lembaga pengelola investasi Indonesia," ujar Prabowo.
Sementara di sektor ketahanan pangan dan energi, Prabowo menyatakan Indonesia membuka pintu bagi perusahaan Thailand untuk berpartisiapsi dalam proyek energi Indonesia, serta menghidupkan kembali Indonesia–Thailand Energy Forum pada tahun ini.
Terkait isu regional dan global, Indonesia dan Thailand menegaskan sikapnya terhadap konflik yang tengah berlangsung, termasuk di Palestina dan Myanmar. Thailand dan Indonesia sepakat mendesak gencatan senjata segera di Palestina.
"Kami juga mendorong akses bantuan kemanusiaan dan kembali menekankan bahwa proses perdamaian seharusnya melalui two-states solution," ucap Prabowo.
(azr/ros)
