Logo Bloomberg Technoz

Shell, Chevron, Total Lirik Hulu Migas RI Lagi: PR Masih Banyak

Redaksi
20 May 2025 11:00

Operator anjungan minyak Pengeboran Presisi memasang pemandu bit di lantai anjungan minyak Royal Dutch Shell Plc/Bloomberg-Matthew Busch
Operator anjungan minyak Pengeboran Presisi memasang pemandu bit di lantai anjungan minyak Royal Dutch Shell Plc/Bloomberg-Matthew Busch

Bloomberg Technoz, Jakarta – Persoalan regulasi dan kepastian investasi dinilai masih menjadi kendala hulu migas Indonesia, meski akhir-akhir ini beberapa perusahaan big oil global berminat untuk kembali menanamkan modalnya di sektor tersebut.

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan setiap tahun investor hulu migas asing silih berganti menyatakan ketertarikannya terhadap lapangan-lapangan yang ada di Tanah Air.

Akan tetapi, banyak dari perusahaan energi global tersebut akhirnya batal berinvestasi di hulu migas Indonesia karena regulasi yang berbelit, perizinan yang sulit, hingga persoalan tata kelola yang rumit.


“Kalau lirik-lirik, setiap tahun juga banyak. Cuma yang jadi [merealisasikan investasi] kan tidak begitu banyak. Semoga ini [TotalEnergies, Chevron, dan Shell] tidak cuma lirik-lirik, tetapi benar-benar serius akhirnya berkontrak dan melakukan sesuatu,” kata Moshe saat dihubungi, Selasa (20/5/2025).

“Cadangan [migas] besar, tetapi kalau investasi itu susah untuk masuk dan beroperasi di Indonesia ya mereka juga akan melirik tempat lain. Jadi Itu harus dicamkan oleh pemerintah.”

Sumur injeksi CO2 di fasilitas LNG dan CCS Gorgon, yang dioperasikan oleh Chevron Corp./Bloomberg-Lisa Maree Williams