Meski begitu, sejumlah netizen menduga ada sejumlah pihak yang sengaja meramaikan tagar tertentu demi mendapatkan keuntungan besar. Kecugiaan muncul dari pemilik akun @triajaaa karena pengunggah #OjolPilihKerja secara rerata hanya memiliki sedikit follower.
Ribuan akun2 dgn tagar #OjolPilihKerja rata2 followernya 0 atau 1,2,3. Ini pasti kerjaan pihak2 yg mau untung besar diatas penderitaan abang2 #ojol. pic.twitter.com/u2sBQBIK11
— tria ? (@triajaaa) May 20, 2025
Aksi demo bakal berlangsung pada pukul 13.00 WIB. Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia sampaikan aksi akan dihadiri lebih dari 25.000 massa ojol dari berbagai penjuru kota di Jawa dan sebagian Sumatera serta Jabodetabek. Peserta aksi juga akan mematikan aplikasi (offbid) hari ini mulai jam 00.00 sampai dengan jam 23.59.
Aspirasi utama mitra ojol adalah ditegakkannya regulasi Permenhub PM No.12 tahun 2019, Kepmenhub KP No.1001 tahun 2022, yang selama ini dinilai berdampak buruk untuk pengemudi online. Tuntan lain adalah pemotongan biaya aplikasi sebesar 10% dan meminta penghapusan Tarif Penumpang seperti slot, hemat, prioritas, atau lainnya.
Di tempat terpisah Koalisi Ojol Nasional (KON) menegaskan tidak ikut serta dalam serangkaian demo besar-besaran. Dalam keterangan resminya, KON menyatakan aksi pada selasa siang disinyalir banyak disusupi pihak non komunitas ojol.
KON menyampaikan aksi jadi bagian dari 'menggoreng' isu politik yang tidak relevan atas kondisi sebenarnya. Mitra yang menjadi bagian dari perkumpulan 295 komunitas KON tegaskan tetap akan onbid di aplikasi.
Pada Selasa pagi layanan ride hailing, terpantau order jasa antar masih berlangsung normal. Mitra masih mengantarkan dari titik jemput ke titik tujuan saat Bloomberg Technoz melakukan uji coba ada pukul 7.00 pagi di wilayah Cipayung, Jakarta Timur.
Dua platform ride hailing yang beroperasi di Indonesia, Grab dan Gojek tegasnya bahwa layanannya tetap dijaga normal meski 25.000 mitra ojol klaim bakal melakukan aksi di Istana Negara Jakarta, Kementerian Perhubungan, hingga DPR.
"Gojek menghormati hak setiap individu dalam menyampaikan pendapat, termasuk mitra driver yang memilih untuk menyuarakan aspirasinya. Di saat yang sama, kami juga mendukung sepenuhnya mitra yang tetap memilih untuk beroperasi dan menyelesaikan pesanan seperti biasa," kata Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Ade Mulya.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengatakan, "kami sebagai perusahaan, kami menghargai hak demokratis setiap mitra pengemudi." Grab Indonesia telah mengantisipasi potensi gangguna order saat ancaman offbid dari peserta demo.
"Apakah [offbit] itu akan menghambat layanan? Kami sudah mengupayakan supaya besok itu layanan dan operasional bisa tetap berjalan dengan normal, mungkin nanti kalau ada sedikit keterlambatan akan ada pemberitahuan, tapi tadi ya karena kita ada fitur teknologi dan sistem," terang Tirza saat ditemui Senin malam.
(prc/wep)