Logo Bloomberg Technoz

Misteri Utang WSKT Ada yang Berbunga 20% per Tahun

Dityasa Hanin Forddanta
26 May 2023 09:40
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Bloomberg Technoz, Jakarta - Utang PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masih menjadi sorotan. Besarnya utang bahkan menimbulkan carut marut di perusahaan ini.

Per Maret 2023, utang bank jangka panjang WSKT mencapai Rp46,53 triliun. Utang ini berasal dari bank pihak berelasi senilai Rp28,07 triliun dan pihak ketiga sebesar Rp18,46 triliun.

Kemudian, utang obligasi mencapai Rp5,46 triliun. WSKT juga menanggung kewajiban atas sukuk mudharabah senilai Rp1,14 triliun.

Utang tersebut belum termasuk kucuran kredit dari lembaga keuangan non bank yang mencapai Rp5,03 triliun. Dari sekian banyak kreditur non-bank, ada satu nama kreditur yang cukup mencuri perhatian, yakni PT Tez Capital & Finance.

Tez Capital adalah perusahaan pembiayaan (leasing) yang didirikan oleh Arwin Rasyid. Ia merupakan bankir berpengalaman yang sebelumnya memimpin Bank CIMB Niaga periode 2008-2015.

Selain menyediakan kredit modal kerja untuk badan usaha, Tez Capital juga memiliki produk pembiayaan investasi dan multi-purpose financing untuk kebutuhan spesifikasi mitra badan usaha.

Pinjaman dari Tez Capital sejatinya diterima oleh PT Waskita Karya Realty (WKR). Namun, lantaran WSKT adalah pemegang saham mayoritas, maka keuangan WKR dikonsolidasikan ke induknya tersebut.

Pada 15 November 2022, WKR menandatangani perjanjian bersama Tez Capital atas fasilitas pinjaman sebesar Rp30 miliar. Fasilitas pinjaman ini hanya dapat digunakan untuk modal kerja.

Tenornya selama 12 bulan. Artinya, pinjaman tersebut akan jatuh tempo di November tahun ini.

Berdasarkan perjanjian awal, plafon kredit sebesar Rp30 miliar. Namun, saldo pinjaman per akhir Maret 2023 sudah mencapai Rp39,18 miliar, naik dari sebelumnya Rp29,63 miliar di akhir Desember 2022.

Semakin menarik, lantaran bunga yang diberikan cukup tinggi. Besarannya mencapai 20% per tahun. 

Tingkat bunga tersebut melebihi bunga dari kreditur yang lebih umum memberikan kredit ke BUMN Karya seperti perbankan. 

Salah satunya, kredit modal kerja yang diterima WSKT dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp50 miliar. Bunga dari pinjaman Rp8% per tahun.

Manajemen belum bersedia berkomentar terkait pengambilan fasilitas pinjaman Tez Capital tersebut.

Terlepas dari kredit modal kerja berbunga tinggi itu, neraca keuangan WSKT saat ini memang sedang sakit. Pada saat yang sama, penyertaan modal negara (PMN) yang seharusnya menjadi asa WSKT justru tertunda.

Tiga ruas tol menjadi biang kerok tidak sehatnya neraca keuangan WSKT sekarang. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo belum lama ini.

Wamen dengan sapaan akrab Tiko itu menjelaskan, pihaknya memang tengah melakukan assesment ulang terhadap WSKT. Langkah ini dilakukan lantaran WSKT sebelumnya sempat mendapat PMN, tapi kondisi keuangannya tak kunjung membaik.

"Terutama ada tiga tol yang memang kondisinya membuat neraca keuangan WSKT semakin berat," kata Tiko, Rabu (24/5/2023).

Ketiga ruas tol itu adalah, Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung), Tol Becakayu, dan tol Kriyan-Legundi-Bunder-Manyar yang merupakan bagian dari tol Surabaya-Mojokerto.

(dhf)