Logo Bloomberg Technoz

Direktur Utama TGUK, Maulana Hakim, mengatakan bahwa penurunan daya beli masyarakat dan kondisi perekonomian saat ini menyebabkan dinamika pasar yang menekan kelompok masyarakat menengah ke bawah. Manajemen Teguk lantas menyatakan tren daya beli terus menurun sepanjang kuartal tahun lalu

“Tantangan tersebut membuat seseorang lebih mengutamakan untuk membeli kebutuhan pokok. Tantangan ini juga dialami oleh beberapa F&B lain, baik yang sejenis minuman atau non minuman. Hal ini menyebabkan TGUK harus melakukan efisiensi dengan cara penutupan store,”

Pada periode khusus kuartal III-2024 Teguk juga mengaku investasinya di produk dagang Esgrim tidak berjalan mulus hingga pada laporan keuangan mencatatkan kerugian Rp20,2 miliar. Pemicu kerugian lain setelah mencatatkan untung adalah biaya penutupan toko dan tagihan platform online yang cukup besar.

"Untuk tahun 2025 diharapkan (capaian bisnis minuman dan makanan TGUK) kembali ke tahun 2022 dengan melakukan penambahan store di kota-kota yang belum dijamah," terang perusahaan, serta mempersiapkan ekspansi ke provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Saham TGUK terakhir kali berada di level Rp105, tidak mengalami perubahan harga. Namun sepanjang tahun 2025 (year-to-date/ytd) TGUK mencatat kenaikan 55 poin atau 110%. 

(fik/wep)

No more pages