“Dan juga antara kebun sama [pabrik etanol] bisa disiapkan, jadi pada saat ini antara bahan baku juga kebijakan itu bisa dijalankan,” ujarnya.
Pemerintah sebelumnya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebelumnya mengonfirmasi bahwa PT Global Papua Abadi dan konsorsium —sebagai investor di lahan tebu Merauke, Papua Selatan— sudah mulai melakukan berbagai persiapan untuk produksi gula dan bioetanol.
Pada medio tahun lalu, saat masih menjadi Wakil Menteri Investasi/BKPM, Yuliot pernah mengatakan investor tersebut sudah mulai melakukan kegiatan di lapangan berupa penyiapan kebun bibit serta laboratorium untuk melakukan riset tanah, hama dan bibit.
Adapun, PT Global Papua Abadi dan konsorsium menanamkan investasi berupa kebun tebu yang terintegrasi dengan industri gula dan bioetanol.
“Terintegrasi kegiatan investasi PT Global Papua Abadi kebun tebu dengan industri gula dan bioetanol,” ujar Yuliot kepada Bloomberg Technoz, dalam sebuah wawancara.
Yuliot juga mengatakan terdapat 5 pabrik gula (PG) yang akan dibangun di Merauke untuk mengolah tebu dari luas kebun sekitar 400.000 hektare (ha) dalam satu ekosistem rantai pasok. Adapun, pengembangan klaster 3 dari lahan Merauke seluas total 2 juta ha sudah dilakukan sejak kuartal I-2024.
Pemerintah pun telah mengidentifikasi lahan yang akan digunakan, sebagai bagian penugasan dari Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 15/2024.
Total nilai investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan 2 juta ha lahan tebu di Merauke diklaim hampir mencapai US$8 miliar atau setara Rp130 triliun (asumsi kurs Rp16.252,15).
Dalam proyek tersebut, akan terdapat total 5 konsorsium yang terlibat untuk mengembangkan 5 pabrik gula, lahan pabrik gula, sekaligus produksi bioetanol, kebun, dan pembangkit listrik dengan kapasitas 120 megawatt (120 MW).
Yuliot pun mengungkapkan PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) atau Sugar Co dan Wilmar Group bakal bergabung ke dalam konsorsium.
(wdh)