Natalia Drozdiak dan Jamie Tarabay - Bloomberg News

Bloomberg, Harapan akan tercapainya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina semakin menipis setelah Presiden Vladimir Putin hanya mengirim delegasi tingkat rendah ke perundingan di Turki. Sementara itu, perhatian kini tertuju pada upaya di Capitol Hill untuk menyiapkan sanksi baru yang diharapkan bisa memaksa pemimpin Rusia tersebut duduk di meja perundingan.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, meredam ekspektasi terhadap perundingan Rusia-Ukraina yang dijadwalkan berlangsung di Istanbul pada Jumat (16/5/2025). Menurutnya, peluang tercapainya kemajuan akan sangat kecil tanpa pertemuan langsung antara Putin dan Presiden AS Donald Trump.

Rubio, yang akan tiba di Istanbul pada Jumat, tidak akan ikut serta dalam perundingan tersebut. Ia mengatakan bahwa perwakilan lain dari tim AS akan hadir “dengan tingkat yang sesuai,” menyusul keputusan Rusia yang hanya mengirim ajudan tingkat rendah. Rubio justru akan mengadakan pertemuan terpisah dengan utusan senior Ukraina dan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan.

“Saya sejujurnya tidak percaya bahwa kita akan melihat terobosan apa pun di sini sampai Presiden Trump duduk berhadapan langsung dengan Presiden Putin dan mengetahui apa sebenarnya niatnya ke depan,” ujar Rubio kepada wartawan di Antalya, Turki, setelah menghadiri pertemuan para menteri luar negeri NATO.