Pandangan Ekonom Soal Ekonomi RI 4,8% dan Risiko di Baliknya
Redaksi
15 May 2025 18:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengeluarkan delapan catatan di balik pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di level 4,8% pada kuartal I-2025.
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,87% pada kuartal I-2025. Angka pertumbuhan tersebut tercatat terendah sejak kuartal III-2021 lalu.
"Perlambatan ini adalah sinyal penting yang tak boleh diabaikan, alarm yang menandakan adanya banyak sisi fundamental yang perlu segera dibenahi. Jika dibiarkan, ekonomi Indonesia bisa kehilangan momentumnya dan semakin sulit keluar dari jurang perlambatan," tulis catatan Indef di akun Instagram resminya, dikutip Kamis (15/5/2025).
Pertama, dalam catatan tersebut, ekspor Indonesia bertumpu pada komoditas mentah yang rentan gejolak global. Indef berpendapat, Indonesia belum melompat ke arah industrialisasi berbasis teknologi, belum agresif merespons tren ini, dan strategi diversifikasi ekonomi masih terbilang lemah.

Kedua, risiko ganda dan harga komoditas yang fluktuatif menciptakan kejutan ganda bagi ekonomi Indonesia. Meski memberikan efek positif karena lonjakan harga batu bara dan minyak menambah royalti, tetapi negative margin shock terjadi karena harga nikel dan CPO anjlok.