Logo Bloomberg Technoz

Lebaran Berlalu, Penjualan Ritel RI Terpantau Lesu

Ruisa Khoiriyah
14 May 2025 12:31

Pengunjung memanfaatkan promo diskon Pilkada di salah satu pusat perbelanjaan Jakarta, Rabu (27/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung memanfaatkan promo diskon Pilkada di salah satu pusat perbelanjaan Jakarta, Rabu (27/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Lebaran berlalu, daya dorong penjualan ritel pun berakhir. Para konsumen kemungkinan mulai kembali mengetatkan pengeluaran sejurus ketiadaan momentum perayaan lagi usai Idulfitri dan libur panjang Lebaran usai.

Penjualan eceran di Indonesia memasuki musim paceklik sampai nanti ada momentum liburan lagi yang cukup panjang seperti saat libur anak sekolah, libur Natal dan Tahun Baru atau periode belanja besar untuk sektor tertentu seperti saat persiapan tahun ajaran baru anak sekolah pada pertengahan tahun.

Laporan terbaru Survei Penjualan Eceran pada April yang dilansir oleh Bank Indonesia hari ini, mengungkapkan, Indeks Penjualan Riil pada bulan lalu diperkirakan terkontraksi alias tumbuh negatif, baik secara bulanan maupun tahunan. 


Secara bulanan, setelah penjualan ritel mencetak pertumbuhan 13,9% pada Maret dibanding capaian bulan sebelumnya, maka pada April begitu tidak ada momentum belanja besar konsumen, lajunya ambles hingga turun 6,9% month-on-month (mom). Itu menjadi kontraksi bulanan terbesar pascalebaran sejak 2023 silam.

Sedangkan menghitung laju tahunan, penjualan ritel pada April juga terkontraksi 2,2% year-on-year (yoy). Ini menjadi kontraksi penjualan eceran pertama dalam setahun, sejak terakhir terjadi pada April 2024 usai lebaran tahun tersebut.