Bloomberg Technoz, Jakarta - Mata uang di kawasan emerging Asia dinilai sebagai kelompok aset menarik saat ini menyusul valuasinya yang sudah begitu murah, menandingi pamor mata uang emerging Amerika Latin.

Won Korsel, rupiah Indonesia juga rupee India keluar sebagai mata uang di kawasan ini yang paling undervalued, alias valuasinya jauh di bawah harga wajarnya dibanding dengan rata-rata historis, berdasarkan data yang dikompilasi oleh Bloomberg.

Lebih-lebih di tengah perkembangan baru perang dagang yang memperlihatkan de-eskalasi besar menyusul tercapainya kesepakatan antara China dan Amerika Serikat (AS), yang potensial mengubah total narasi yang berjalan selama enam pekan terakhir.

Namun, bagi rupiah ceritanya mungkin tidak semudah mata uang negeri tetangga. Rupiah masih diliputi kerentanan terutama dari sisi fundamental yaitu pelebaran defisit transaksi berjalan.

Dus, di kala tekanan global berubah arah jadi lebih menguntungkan, rupiah kemungkinan masih akan menghadapi situasi yang bergejolak bahkan di kala valuasinya sudah dinilai murah.