Logo Bloomberg Technoz

BFI Diserang Hacker, Belanja Keamanan Siber Global Capai US$1,7 T

Ruisa Khoiriyah
25 May 2023 09:20

BFI Finance> (Dok. BFI)
BFI Finance> (Dok. BFI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah menyerang PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), hacker kini menyerang pula perusahaan pembiayaan milik Jerry Ng dan Garibaldi "Boy" Thohir, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). Serangan siber itu membuat perusahaan multifinance itu mematikan sementara sistem utama yang berimbas pada gangguan layanan pada konsumen dan sebagian kegiatan operasional. 

Bertubi-tubi serangan siber dialami oleh perusahaan keuangan di tanah air menegaskan lagi bahwa isu keamanan siber tidak bisa dianggap enteng. Perusahaan-perusahaan besar di dunia sejauh ini semakin serius menempatkan isu keamanan siber sebagai bagian dari investasi korporasi demi mempertahankan kelangsungan usaha. Belanja korporasi untuk anggaran keamanan siber pun terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Lebih baik mencegah daripada mengobati

Mengutip CIO Insights kuartal 2-2023 yang dirilis oleh Bank DBS beberapa waktu lalu, mengungkapkan, biaya tinggi yang menyertai di balik setiap terjadi serangan siber. Terutama di sektor dkesehatan dan keuangan. Selain dua sektor itu, sektor farmasi, teknologi dan sektor energi mencatat biaya tertinggi dari setiap kebocoran data dibanding sektor-sektor lain. 

Baca juga: Ransomware Lumpuhkan BSI, Belanja Keamanan Siber Bakal Naik Tajam

Sebagai contoh, pada 2021, setiap pembobolan siber di sektor industri layanan kesehatan menimbulkan kerugian rata-rata hingga  US$ 9 juta dibandingkan dengan rata-rata US$ 5 juta kerugian yang dialami oleh sektor keuangan dan teknologi.

Pengeluaran global untuk keamanan siber terus meningkat (CIO Insights DBS 2Q2023)