Gangguan aliran darah ini terjadi karena pembuluh darah yang sempit akibat tekanan darah yang terus meningkat. Warna kebiruan menandakan bahwa oksigen tidak cukup sampai ke jaringan kulit, dan ini bisa menjadi tanda awal dari masalah sirkulasi serius.
2. Kerontokan Bulu Kaki Secara Tidak Normal
Kerontokan rambut di kaki sering kali dianggap sebagai hal biasa, terutama oleh pria. Namun, kehilangan bulu kaki secara tiba-tiba dan dalam jumlah banyak bisa menjadi sinyal bahwa ada gangguan pada sirkulasi darah.
Tekanan darah tinggi bisa menjadi pemicu penyakit arteri perifer (PAD), yaitu kondisi di mana arteri menyempit karena penumpukan plak. Aliran darah ke kaki menjadi terbatas, sehingga folikel rambut tidak mendapat nutrisi yang cukup, lalu menyebabkan kerontokan. Jika tidak ditangani, PAD bisa menyebabkan luka kronis, gangren, bahkan amputasi.
3. Sensasi Kesemutan atau Mati Rasa
Kesemutan atau rasa seperti tertusuk-tusuk jarum di kaki juga bisa menjadi indikator adanya tekanan darah tinggi, terutama jika disertai dengan penyakit metabolik seperti diabetes. Hipertensi memperburuk kondisi pembuluh darah yang sudah rusak akibat kadar gula darah tinggi, sehingga saraf-saraf di kaki mengalami kerusakan.
Kondisi ini dikenal sebagai neuropati diabetik, dan ditandai dengan kesemutan yang berlangsung terus-menerus. Ini merupakan efek dari kerusakan saraf karena suplai darah yang tidak memadai, serta peningkatan radikal bebas yang merusak jaringan saraf.
4. Kaki Terasa Dingin Meski Suhu Normal
Kaki yang terus terasa dingin meskipun lingkungan tidak dingin bisa menjadi tanda adanya gangguan sirkulasi darah akibat hipertensi. Saat tekanan darah tinggi merusak dinding arteri, sirkulasi darah ke bagian tubuh paling bawah, seperti kaki, menjadi tidak optimal.
Akibatnya, kaki tidak mendapat cukup darah hangat dari jantung. Sensasi dingin ini tidak hanya tidak nyaman, tetapi juga menandakan bahwa kaki Anda tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi yang cukup, yang jika dibiarkan bisa menyebabkan kerusakan jaringan.
5. Nyeri dan Kram di Kaki Saat Malam Hari

Jika Anda sering terbangun di malam hari karena kram atau nyeri mendadak di betis atau paha, bisa jadi itu disebabkan oleh hipertensi. Otot yang kekurangan oksigen akibat aliran darah yang buruk akan bereaksi dengan rasa sakit atau kejang.
Kondisi ini menjadi lebih parah jika penderita juga mengalami kolesterol tinggi atau diabetes, karena kombinasi faktor ini mempercepat penyempitan pembuluh darah. Kram malam hari yang berulang sebaiknya tidak diabaikan, karena bisa menjadi tanda awal gangguan sirkulasi serius.
Pentingnya Pemeriksaan Dini untuk Cegah Komplikasi

Mengetahui dan mengenali gejala tekanan darah tinggi sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa dari tanda-tanda di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Hindari melakukan diagnosis sendiri atau mengabaikan gejala ringan karena hipertensi bisa berkembang tanpa gejala yang jelas.
Pemeriksaan rutin tekanan darah, gaya hidup sehat, pola makan seimbang, serta olahraga teratur sangat membantu dalam menjaga tekanan darah tetap stabil. Hindari merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta makanan tinggi garam dan lemak jenuh, yang dapat memperburuk kondisi pembuluh darah Anda.
(seo)