Adapun, penjajakan akuisisi ini disebutkan menjadi bagian dari rencana Petronas untuk menggandeng mitra tambahan untuk menggarap blok yang masih tahap eksplorasi tersebut. Petronas telah mengajukan farm out sebagian PI sejak tahun lalu.
Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manjemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar mengonfirmasi penjajakan farm-in yang saat ini tengah berlangsung antara TotalEnergies-PHE dengan Petronas untuk Blok Bobara.
Proses business to business antara Petronas dan Total infonya masih berlangsung
Kadiv Prospektivitas Migas dan Manjemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar
“Terkait dengan WK Bobara, proses business to business antara Petronas dan Total infonya masih berlangsung,” kata Asnidar saat dikonfirmasi, Jumat (2/5/2025).
Hanya saja, Asnidar enggan berkomentar banyak ihwal negosiasi yang kini terjadi antara raksasa migas tersebut. Menurut dia, detail farm-in itu sepenuhnya bersifat rahasia.
Di sisi lain, Asnidar memastikan, TotalEnergies saat ini telah menjadi anggota Migas Data Repository (MDR). Keanggotaan ini, menurut dia, menunjukkan ketertarikan TotalEnergies untuk kembali berinvestasi di Indonesia.
“Mengindikasikan Total tertarik untuk kembali ke Indonesia dengan mulai melihat data yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Kendati melepas sebagian PI Blok Borbara, Petronas bakal tetap menjadi operator blok dengan kepemilikan saham mayoritas nantinya.
Selain itu, TotalEnergies turut menaruh minat untuk farm-in pada sejumlah blok eksplorasi yang kini dikerjakan Petronas.
Sejumlah blok eksplorasi itu masih dalam tahap joint study agreement (JSA). TotalEnergies bakal masuk saat putarang lelang.
Bloomberg Technoz telah meminta konfirmasi kepada TotalEnergies dan Petronas terkait dengan kabar rencana farm-in tersebut. Hanya saja, sampai berita ini tayang belum ada konfirmasi dari dua raksasa migas internasional itu.
“Untuk perihal ini mohon maaf sekali kami tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut,” kata Corporate Communications Manager Petronas Indonesia Septiana Dewi Nugraine saat dimintai konfirmasi, Senin (5/5/2025).
Permohonan konfirmasi turut diajukan kepada Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Ahmad Siddik Badruddin dan Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PHE Rachmat Hidajat. Hanya saja permohonan konfirmasi belum ditanggapi sampai berita tayang.
Perusahaan riset energi berbasis di Oslo, Rystad Energy berpendapat kembalinya TotalEnergies didorong oleh keberhasilan eksplorasi blok migas strategis seperti Geng North garapan Eni dan South Andaman yang dikerjakan Mubadala Energy.
Head of APAC Oil & Gas Research Rystad Energy Prateek Pandey mengatakan rencana investasi TotalEnergies turut menandai gerak ekspansi raksasa migas Prancis itu untuk melakukan merger dan akuisisi di kawasan Asia.
“Indonesia menjadi bagian yang strategis dalam upaya ini, tidak hanya karena masih banyaknya cekungan gas yang belum dieskplorasi optimal, tetapi juga karena permintaan domestik yang terus tumbuh,” kata Prateek saat dihubungi.
Rencana akuisisi blok eksplorasi itu mencerminkan kepercayaan baru terhadap potensi sektor hulu migas di Indonesia. Apalagi, Indonesia kedatangan investor baru seperti SK Earthon dan Enquest.
“Sejak TotalEnergies keluar dari Blok Mahakam, lanskap investasi telah berubah ditandai dengan kemajuan proyek-proyek seperti IDD milik Eni, Hidayah milik Petronas dan keberhasilan eksplorasi lainnya,” kata dia.
Blok Bobara & Jejak Petronas di Indonesia
Petronas memegang penuh hak partisipasi Blok Bobara sebagai operator lewat hasil lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap III Tahun 2023 lalu.
WK Bobara berlokasi di lepas pantai Papua Barat dengan luas area 8.444,49 kilometer persegi (km2) dan memiliki potensi sumber daya minyak dan gas bumi sebesar 6,8 billion barrel of oil equivalent (BBOE).
Petronas E&P Bobara Sdn Bhd memiliki komitmen pasti 3 tahun pertama berupa studi G&G dan 2.000 kilometer persegi seismic 3D high resolution, dengan total investasi senilai US$16,92 juta. Bonus tandatangan sebesar US$50.000.
“Akuisisi ini menjadi wilayah kerja laut dalam pertama yang dioperasikan Petronas di Indonesia, yang semakin memperkuat kehadiran Petronas di negara ini,” kata Wakil Presiden Eksplorasi Petronas Mohd REdhani Abdul Rahman lewat siaran pers dikutip, Senin (5/5/2025).
Integrasi Blok Bobara ke dalam operasi Petronas di Indonesia menandai perluasan jejak bisnis raksasa migas Malaysia itu di Indonesia timur. Operasi itu juga mengikuti akuisisi PI minor yang sebelumnya rampung untuk Blok Masela.
Saat ini, Petronas menjadi operator untuk Blok Ketapang, North Madura II, dan North Ketapang yang berlokasi di lepas pantai Jawa Timur, serta menjadi mitra pada 7 blok lainnya yang tersebar di darat dan lepas pantai Sumatra, Laut Natuna, Jawa Timur, dan Indonesia Timur.
(naw)































