Logo Bloomberg Technoz

Pernyataan tersebut ia sampaikan di Ruang Roosevelt, Gedung Putih, hanya beberapa jam sebelum Wall Street Journal melaporkan bahwa dewan direksi Tesla Inc telah membuka pembicaraan dengan perusahaan pencari eksekutif untuk mencari CEO baru bagi produsen mobil listrik tersebut. Namun, Ketua Tesla Robyn Denholm membantah laporan itu dengan tegas dalam unggahan di platform X, menyebutnya “sangat tidak benar.”

Acara tersebut awalnya digelar untuk memamerkan keberhasilan upaya Department of Government Efficiency (DOGE) yang dipimpinnya. Ini berlangsung hanya sepekan setelah Musk mengatakan kepada investor bahwa ia akan mengurangi aktivitasnya di Washington demi lebih fokus pada Tesla, di tengah penurunan penjualan dan harga saham perusahaan tersebut.

Meski tidak bergantung pada dana Kongres, operasional The Fed dibiayai dari pendapatan atas surat berharga yang dimilikinya. Namun dalam beberapa tahun terakhir, bank sentral ini mengalami defisit karena naiknya beban bunga, dan kondisi itu menjadi sorotan Musk.

Usulan Musk agar DOGE meninjau The Fed menambah daftar upaya mantan Presiden Donald Trump untuk memperbesar pengaruh politik atas bank sentral yang seharusnya independen. Langkah ini berpotensi mengguncang pasar, yang selama ini mengandalkan The Fed untuk menjaga inflasi tetap terkendali.

Sejak Trump menunjuk Musk, salah satu miliarder pendukungnya, untuk memimpin lembaga baru DOGE pada Januari lalu, tim Musk telah diterjunkan ke berbagai instansi pemerintah federal. Mereka mengakses data sensitif, mencari celah pemborosan dan penipuan, memangkas jumlah pegawai, bahkan menutup beberapa instansi secara keseluruhan.

Dewan Gubernur The Fed yang berbasis di Washington dan 12 bank regionalnya menyimpan data-data penting, termasuk informasi rahasia bank-bank yang mereka awasi, serta dokumen non-publik yang berkaitan dengan kebijakan moneter.

Namun, DOGE dikritik karena dinilai sembarangan saat mengakses database pemerintah dan menggunakan protokol keamanan yang longgar. Di Badan Jaminan Sosial (SSA), misalnya, beberapa portal daring sempat kolaps setelah tim Musk mendapat akses ke sistem mereka.

Pernyataan Musk muncul setelah Trump secara terbuka sempat mempertimbangkan untuk memecat Gubernur The Fed Jerome Powell. Pada April, Trump mengatakan pemecatan Powell “tak bisa datang lebih cepat,” mengkritik kebijakan moneter bank sentral yang dinilainya “selalu terlambat dan keliru.” Namun, beberapa hari kemudian Trump meralat pernyataannya dan menegaskan tak berniat memecat Powell.

Selama bertahun-tahun, pendapatan The Fed melebihi biaya operasionalnya, dan mereka menyetorkan miliaran dolar keuntungan kepada Departemen Keuangan AS untuk membantu memperkecil defisit anggaran negara. Namun dengan naiknya suku bunga, The Fed mencatat kerugian operasional pada 2023 dan 2024, sehingga tak lagi menyetor dana ke kas negara. Situasi ini menarik perhatian Musk, yang ditugaskan memangkas pemborosan belanja negara.

The Fed menyebut proyek renovasi kantor pusat mereka di Constitution Avenue akan memusatkan sebagian besar staf dewan ke satu lokasi, mengurangi sewa kantor tambahan di luar, dan memodernisasi ruang kerja.

Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell. (Bloomberg)

Langkah Selanjutnya

Dalam wawancara langka tanpa kamera pada Rabu, Musk didampingi oleh tiga orang andalan dari DOGE — yang semuanya juga memiliki keterkaitan dengan berbagai bisnis milik Musk: Steve Davis dari The Boring Company; Antonio Gracias, anggota dewan SpaceX; dan Anthony Armstrong, bankir Morgan Stanley yang membantu pembiayaan akuisisi Twitter oleh Musk.

Namun, saat ditanya siapa yang akan memimpin DOGE setelah ia mundur dari peran aktif, Musk enggan menjawab.

“DOGE itu seperti jalan hidup, mirip Buddhisme,” kata Musk.

Ia juga tidak memberi kepastian soal masa depan DOGE. Perintah eksekutif Trump saat membentuk badan tersebut menetapkan masa berlaku hingga 4 Juli 2026.

“Kalau presiden ingin bertahan sampai tanggal itu, kami akan bertahan. Tapi kalau presiden ingin lanjut, ya kami ikut saja,” ujar Musk.

Musk juga membantah kritik bahwa akses DOGE terhadap data-data pribadi warga AS — seperti nomor jaminan sosial, riwayat pekerjaan, catatan disabilitas, dan laporan pajak — menempatkannya di tengah kekhawatiran publik terhadap negara pengintai berbasis data.

DOGE membutuhkan data tersebut, tegas Musk, untuk menghentikan pembayaran salah sasaran senilai US$162 miliar per tahun. Menurutnya, para penipu kerap memanfaatkan sistem database pemerintah yang tidak saling terhubung, sehingga satu lembaga mungkin tak tahu jika lembaga lain sudah menandai seseorang karena dugaan penipuan.

“Kami menemukan database Jaminan Sosial yang mencatat sekitar 20 juta orang sebagai masih hidup, padahal tidak — meski sebagian besar dari mereka tidak menerima tunjangan, tapi ada juga yang masih menerima,” kata Musk.

“Di mana letak negara pengintainya? Ini murni upaya mencocokkan data, untuk mengecek apakah seseorang masih layak menerima tunjangan pengangguran. Kalau sudah meninggal, ya tak seharusnya menerima tunjangan. Masa mereka dianggap bekerja di alam baka?” lanjutnya.

Komentar tersebut disampaikan di hari yang sama ketika pengadilan banding federal memutuskan untuk tetap melarang DOGE mengakses data pribadi dari Badan Jaminan Sosial. Dalam putusannya, pengadilan mengutip pernyataan Musk yang pernah menyebut sistem Jaminan Sosial sebagai “skema Ponzi,” dan menyimpulkan bahwa program pensiun tersebut kini tengah menjadi sasaran kebijakan Trump.

Demonstran di luar kantor pusat USAID di Washington, DC pada tanggal 3 Februari. (Sumber: Bloomberg)

Pegawai Pemerintah Federal

Salah satu inisiatif unggulan Musk adalah skema pensiun dini bertajuk Fork in the Road. Program ini memungkinkan pegawai federal yang memenuhi syarat untuk tetap menerima gaji hingga akhir September jika mereka mengundurkan diri sebelum akhir Februari.

Namun hingga akhir April, baru sekitar tiga perempat dari 80.000 relawan awal yang benar-benar meninggalkan pekerjaan. Ini karena masing-masing instansi mengatur masa transisi dengan menempatkan pegawai yang keluar dalam status cuti administratif guna menghindari kekosongan mendadak.

“Anda tidak bisa tiba-tiba kehilangan 100 ribu pegawai dalam semalam. Mereka pergi secara bertahap, dan itu memang dirancang seperti itu,” jelas Armstrong, deputi Musk yang juga penasihat khusus di Kantor Manajemen Personalia AS.

Pemerintahan Trump menyusul penawaran awal ini dengan skema buyout berkelanjutan, yang disebut Armstrong sebagai rolling forks. Banyak instansi masih menawarkan kompensasi pensiun dini, dan minat pegawai terhadap program ini meningkat. Gelombang kedua relawan bahkan dua kali lebih besar dari yang pertama.

Jumlah akhirnya — yang kemungkinan diklasifikasikan karena melibatkan pegawai instansi intelijen — diperkirakan mencapai “ratusan ribu,” ujar Armstrong. Ia menambahkan bahwa sekitar 80% dari pengurangan pegawai federal akan dilakukan secara sukarela melalui program tersebut.

Sementara itu, sekitar 20.000 pegawai diberhentikan melalui skema pengurangan tenaga kerja, dan 26.000 pegawai baru direkrut untuk posisi penting, meski ada larangan umum perekrutan. “Faktanya, kami justru telah merekrut lebih banyak orang daripada yang diberhentikan sejauh ini,” katanya.

(bbn)

No more pages