Logo Bloomberg Technoz

Baru 3 Bulan, Pemerintah Sudah Tarik Utang Sebesar Rp250 T

Dovana Hasiana
30 April 2025 14:15

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar konferensi pers di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat (14/2/2025) (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar konferensi pers di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat (14/2/2025) (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sampai akhir Maret 2025, Pemerintah RI telah mencatat realisasi pembiayaan untuk APBN senilai Rp250 triliun. Angka itu melonjak Rp30 triliun dibandingkan periode sebelumnya dan mencakup 40,6% dari target pembiayaan anggaran berupa utang tahun ini senilai Rp616,2 triliun.

"Ada kenaikan Rp30 triliun. Dari [rencana] pembiayaan anggaran sebesar Rp616,2 triliun itu sudah terealisasi 40,6%," kata Sri Mulyani dalam taklimat media pemaparan kinerja APBNKita edisi Maret 2025 di Jakarta hari ini.

Angka realisasi yang sudah mendekati setengah target keseluruhan tahun tersebut, menurut Sri Mulyani karena Pemerintah RI menerapkan strategi frontloading. Itu adalah istilah untuk menyebut penarikan utang, melalui penerbitan surat utang, dalam jumlah besar di awal tahun anggaran.

"Memang kalau lihat year-on-year, kami melakukan strategi frontloading untuk mengantisipasi ketidakpastian. Tahun ini, ketidakpastian even higher dari [Presiden AS] Donald Trump, ekpekstasi inflasi di AS meningkat, FFR [Fed Fund Rate, suku bunga acuan AS] jadi dalam posisi sulit keputusan menurunkan suku bunga, sehingga suku bunga cenderung bertahan tinggi dan hubungan Trump dengan Fed Chairman [Gubernur The Fed Jerome Powell] tidak terlalu baik yang terlihat dan menimbulkan tambahan risiko," kata Sri Mulyani.  

Dengan latar belakang itu, Menkeu Sri menilai strategi frontloading pembiayaan sudah baik. "Saya harap bisa memberikan situasi APBN dan kenapa kita melaksanakan APBN dengan hati-hati," kata Sri Mulyani.