Struktur biaya cetak emas di Pegadaian sendiri terdiri dari sejumlah komponen, termasuk selisih harga antara Tabungan Emas dengan harga fisik sesuai merek dan ukuran yang dipilih, serta biaya distribusi dan logistik. Proses pencetakan dari batangan besar ke ukuran gramasi kecil juga turut menyumbang beban biaya tambahan.
“Emas yang ditabung disimpan dalam bentuk batangan besar, sehingga proses pemotongan dan pencetakan ulang diperlukan saat nasabah ingin mencetaknya dalam ukuran lebih kecil,” jelas Damar.
Pegadaian juga menegaskan komitmennya terhadap transparansi biaya. Informasi terkait biaya cetak dapat diakses nasabah secara terbuka melalui berbagai kanal resmi, seperti outlet Pegadaian, aplikasi Pegadaian Digital, dan situs Sahabat Pegadaian.
Untuk nasabah yang merasa terbebani oleh biaya cetak, Pegadaian menawarkan beberapa alternatif.
“Jika tidak mendesak, nasabah bisa menunda pencetakan. Emas mereka tetap aman tersimpan di Pegadaian,” kata Damar.
Tabungan Emas juga bisa dicairkan secara digital melalui fitur gadai atau jual kembali, tanpa perlu membawa fisik emas. Opsi ini dinilai lebih efisien dan fleksibel, terutama dalam situasi harga dan ongkos cetak yang fluktuatif.
Terkait apakah biaya cetak yang tinggi ini akan menjadi permanen, Damar menegaskan bahwa penyesuaian ini bersifat sementara.
“Peninjauan dilakukan secara berkala oleh Galeri 24, dan kami akan terus memantau perkembangan pasar. Penyesuaian akan dilakukan sesuai kondisi terkini agar tetap kompetitif dan transparan bagi nasabah,” pungkasnya.
(dhf)