Logo Bloomberg Technoz

Rosatom Rusia Ajukan Proposal PLTN 5 GW di Kalimantan & Babel

Mis Fransiska Dewi
28 April 2025 09:32

Ilustrasi energi nuklir. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi energi nuklir. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta -  State Atomic Energy Corporation Rosatom atau Rosatom mengajukan dua proposal pembangunan pembangit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia.

Proposal itu disampaikan Kepala Perwakilan Rosatom di Indonesia Anna Belokoneva dalam Pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-13 antara Indonesia dan Rusia di Jakarta pada 14 April 2025 lalu.

Opsi pertama, perusahaan pembangkit nuklir asal Rusia itu mengajukan pembangunan PLTN modular atau Small Modular Reactor (SMR) di daerah pedalaman dan PLTN dengan skala besar.

Untuk PLTN modular, Rosatom akan membangunnya di Kalimantan Barat dengan kapasitas 3x110 Megawatt (MW). Unit I akan dibangun pada 2032, unit II pada 2033, dan unit III dibangun pada 2035. Biaya rata-rata setrum atau levelised cost of energy (LCOE) dari pembangkit ini sekitar US$85/MWh sampai US$95/MWh. 

Sementara untuk PLTN skala besar, Rosatom akan membangun dua PLTN di Bangka Belitung dengan kapasitas 2x1.200 MW. Sedangkan di Kalimantan Selatan dengan kapasitas yang sama yakni 2x1.200 MW. Dengan LCOE untuk dua pembangkit skala besar ini di rentang US$65 per MWh sampai dengan US$75 per MWh.