Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Menguat di Tengah Perang Dagang & Geopolitik Iran

News
28 April 2025 07:10

Kilang minyak./Bloomberg-Peter Boer
Kilang minyak./Bloomberg-Peter Boer

Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak sedikit naik setelah minggu yang bergejolak, karena para trader mencerna sinyal terbaru dalam perang dagang. Mereka bersiap dengan rincian bagaimana China berencana mendukung perekonomiannya, serta mempertimbangkan perkembangan geopolitik di Iran.

Minyak Brent naik di atas US$67 per barel setelah turun 1,6% pada minggu lalu, sementara West Texas Intermediate (WTI) berada di dekat US$63. Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kepada ABC News bahwa pembicaraan sedang berlangsung dengan mitra dagang AS, dan "beberapa di antaranya berjalan dengan sangat baik, terutama dengan negara-negara Asia."

Di China — importir minyak mentah terbesar di dunia yang juga menjadi sasaran tarif AS yang paling keras — pejabat setempat berencana mengadakan konferensi pers pada Senin (28/04/2025) untuk membahas langkah-langkah guna menstabilkan lapangan kerja dan memastikan pertumbuhan yang stabil.

Minyak mentah diperkirakan akan mencatatkan kerugian bulanan terbesar sejak 2022 setelah mencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir. Kontrak berjangka terbebani oleh kekhawatiran bahwa perang dagang yang dipimpin AS akan meredam aktivitas ekonomi dan mengurangi permintaan energi. Di sisi lain, kartel OPEC+ menambah sentimen negatif dengan meningkatkan produksi yang sebelumnya dihentikan. Kelompok ini akan bertemu pada 5 Mei untuk membahas rencana produksi untuk bulan Juni.

Grafik harga minyak. (Sumber: Bloomberg)