Logo Bloomberg Technoz

Dalam kesempatan yang sama, BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari semula 3,2% menjadi hanya 2,9% pada 2025. Pada Maret 2025, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 akan berada di level 3,2%.

Perry menjelaskan ketidakpastian ekonomi global makin tinggi didorong kebijakan tarif resiprokal AS. Pengumuman kebijakan tarif awal April 2025 dan langkah retaliasi China dan kemungkinan sejumlah negara lain, meningkatkan fragmentasi ekonomi global dan menurunnya volume perdagangan dunia.

"Akibatnya pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 diperkirakan menurun dari 3,2% menjadi 2,9%, dengan penurunan terbesar terjadi di AS dan China sejalan dengan dampak perang tarif kedua negara tersebut," kata Perry dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (23/4/2025).

Pertumbuhan ekonomi di negara maju dan negara berkembang juga akan melambat, dipengaruhi dampak langsung penurunan ekspor ke AS dan dampak tidak langsung dari penurunan volume perdagangan dengan negara-negara lain.

Perang tarif dan dampak negatifnya terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi AS, China dan ekonomi dunia memicu peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global dan ekonomi global.

(lav)

No more pages