Uang Rp38 Juta Raib Gara-gara Foto WhatsApp, Begini Modusnya
Pramesti Regita Cindy
23 April 2025 08:40

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjahat siber kini memanfaatkan teknik canggih steganografi untuk menyisipkan malware ke dalam file gambar atau audio yang tampak tidak berbahaya, dan menyebarkannya melalui aplikasi perpesanan seperti WhatsApp.
Modus ini memanfaatkan teknik steganografi Least Significant Bit (LSB), yaitu menyembunyikan kode berbahaya dalam bit terkecil dari sebuah file media. Teknik ini sulit terdeteksi oleh antivirus tradisional karena file seperti .jpg, .png, .mp3, atau .pdf terlihat normal dan tidak mencurigakan.
Menurut Neehar Pathare selaku Direktur Pelaksana 63SATS, steganografi memungkinkan penjahat siber menanamkan instruksi tersembunyi dalam file yang hanya diaktifkan oleh skrip tertentu.
"Kode berbahaya tersebut kemudian diekstraksi menggunakan alat tertentu dan dieksekusi, sehingga dapat lolos dari sistem antivirus berbasis tanda tangan," kata Pathare mengutip dari The Indian Express, Rabu (23/4/2025).
Selain itu, berbeda dengan serangan malware konvensional yang menggunakan tautan mencurigakan atau lampiran berbahaya, steganografi menyembunyikan ancaman di balik file yang terlihat sah.