Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam beberapa pekan terakhir, media sosial seperti Instagram dan LinkedIn dipenuhi potret orang-orang dalam balutan kemasan mainan bergaya retro, menyerupai figur aksi dalam blister plastik. Tren visual ini, yang dikenal sebagai "AI Action Figure", merupakan hasil kreasi generator gambar berbasis kecerdasan buatan (AI), termasuk yang terintegrasi dengan ChatGPT.

Kombinasi antara estetika nostalgia dan sentuhan teknologi modern membuat tren ini dengan cepat menarik perhatian pengguna internet, khususnya kalangan profesional yang ingin menampilkan sisi unik di profil daring mereka. Namun di balik visual menarik tersebut, para ahli mengingatkan adanya risiko yang kerap terabaikan yakni dampak terhadap lingkungan.

Pendiri Corpora.ai, Melo Morris, menyebut tren ini sebagai sesuatu yang "jelas tidak berkelanjutan", menyitir laporan dari The Next Web, dikutip dari Tech Times, Kamis (17/4/2025).

Pembuatan gambar berbasis AI membutuhkan daya komputasi tinggi yang dijalankan oleh graphics processing unit (GPU) dengan konsumsi energi yang besar. Hal ini juga berlaku untuk gambar bergaya Studio Ghibli atau figur aksi yang dihasilkan oleh generator seperti ChatGPT.

"GPU [graphics processing unit] bukanlah sumber daya tanpa batas. GPU menimbulkan biaya karbon, dan penggunaan berlebihan seperti ini menunjukkan betapa kita semakin jauh dari pemahaman terhadap biaya riil dari perangkat ini," ujar Morris.