Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Tertekan Pernyataan Powell & Kekhawatiran Tarif Trump

News
17 April 2025 06:50

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Kontrak berjangka indeks saham Asia melemah pada Kamis (17/04/2025) pagi, mengikuti pelemahan bursa saham AS setelah Gubernur bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memperingatkan bahwa perang dagang dapat mengancam target bank sentral dalam hal lapangan kerja dan inflasi.

Kontrak saham berjangka untuk indeks acuan Jepang, Australia, dan Hong Kong kompak mencatat penurunan setelah indeks S&P 500 ditutup turun 2,2% dan Nasdaq 100 merosot 3% pada perdagangan Rabu (16/04/2025). Harga emas dibuka menguat pada Kamis pagi setelah melonjak 3,5% dan mencetak rekor tertinggi pada sesi sebelumnya. Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun di seluruh tenor, dengan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun melemah enam basis poin menjadi sekitar 4,28%. Sementara itu, kontrak berjangka indeks saham AS cenderung stagnan di awal perdagangan Asia.


Pergerakan tajam ini mengakhiri ketenangan yang baru tumbuh di pasar global, setelah Powell memberi sinyal bahwa bank sentral akan bersikap hati-hati terhadap serangan tarif Donald Trump—membuyarkan harapan bahwa The Fed akan cepat bertindak meredakan kekhawatiran investor. Tekanan pada saham AS juga datang dari pembatasan baru pemerintah terhadap ekspor cip Nvidia Corp ke China.

Saat berbicara di Economic Club of Chicago dan ditanya apakah ia membayangkan adanya “Fed put” (intervensi bank sentral untuk menenangkan pasar), Powell menjawab, “tidak,” seraya menambahkan bahwa masih banyak pertanyaan soal dampak kebijakan Trump. “Kami belum mengetahuinya, dan sampai kami tahu, kami belum bisa membuat keputusan yang tepat.” Powell menambahkan bahwa pasar tenaga kerja AS saat ini “berada dalam kondisi sangat baik,” dengan penawaran dan permintaan yang menurun secara bersamaan.