Beberapa tarif sudah diberlakukan sejak Februari, dan beberapa ekonom mengantisipasi dampaknya pada laporan inflasi Maret terhadap harga barang-barang yang diimpor dari China—seperti pakaian, furnitur, dan elektronik.
"Mengingat sekitar 20% impor pakaian jadi berasal dari China, tekanan harga yang berasal dari tarif Presiden Trump pada Februari terhadap China bisa mulai terlihat dalam data ini," tulis para ekonom Deutsche Bank AG yang dipimpin Brett Ryan dalam catatannya.
Selain itu, beberapa konsumen mungkin mencoba menghindari tarif di masa mendatang dengan membeli produk termasuk mobil, yang mungkin menekan harga.
Berdasarkan yang terjadi selama pemerintahan pertama Trump, para ekonom UBS Group AG mengatakan bahwa mungkin dibutuhkan waktu lebih lama untuk memberlakukan pungutan tahap awal tersebut pada konsumen.
Bank ini memproyeksikan harga barang selain makanan, energi, dan transportasi akan naik dalam enam bulan ke depan—mengakhiri tren deflasi yang membantu menurunkan inflasi tahun lalu.
"Berdasarkan dampak yang kami lihat pada tarif episode 2018-2019, kami memperkirakan kenaikan tarif pada Februari dan Maret akan memberi dampak terbesar pada perubahan CPI AS bulanan selama periode Mei hingga Agustus," tulis ekonom UBS Alan Detmeister.
(bbn)
