Logo Bloomberg Technoz

5 Grafik Penting Pasar Komoditas Global: Minyak hingga Tembaga

News
07 April 2025 06:00

Ilustrasi plat tembaga hasil olahan di pabrik. (Bloomberg)
Ilustrasi plat tembaga hasil olahan di pabrik. (Bloomberg)

Grant Smith, James Attwood dan Shoko Oda - Bloomberg News

Bloomberg, Setelah beberapa sesi perdagangan yang brutal bagi pasar komoditas, dampak global dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih akan menjadi sorotan utama para pelaku pasar pekan ini. Hal ini terjadi seiring dengan digelarnya pertemuan industri tembaga bergengsi di Chile pekan ini. Sementara itu, kebijakan tarif tersebut diperkirakan akan membuat harga kopi di Amerika lebih mahal. Di sisi lain, pasar minyak tengah menghadapi tekanan ganda: kekhawatiran terhadap permintaan serta peningkatan pasokan dari OPEC+.

Sebelum membahas perkembangan grafik komoditas, berikut adalah ilustrasi bagaimana pemerintahan Trump menghitung tarifnya, yang sebagian besar didasarkan pada neraca perdagangan. Pemerintah AS merinci formula yang membagi surplus dagang suatu negara dengan AS terhadap total ekspornya. Angka tersebut kemudian dibagi dua, menghasilkan tarif “diskon”. Negara-negara yang justru mencatat surplus dagang bagi AS, atau memiliki perdagangan yang seimbang, juga dikenai tarif tetap sebesar 10%.

Berikut lima grafik penting untuk mencermati kondisi pasar komoditas global di awal pekan ini:

Minyak

Pasar minyak merosot tajam setelah eskalasi perang dagang yang dilakukan Trump membuat prospek permintaan energi global menjadi lebih tidak pasti. Beberapa jam setelah pengumuman tarif terbaru, aliansi OPEC+ mengejutkan pasar dengan menyatakan akan melipatgandakan volume peningkatan produksi yang dijadwalkan untuk bulan Mei. Langkah ini dipimpin oleh Arab Saudi yang ingin menghukum anggota-anggota yang kelebihan produksi. Pertanyaannya kini, apakah pelanggar kuota seperti Irak dan Kazakhstan akan mulai menyesuaikan produksi mereka sesuai target, demi menyeimbangkan pasar global yang kini tengah bergulat dengan lemahnya permintaan dari China dan melimpahnya produksi minyak dari AS.

Logam Mulia