Logo Bloomberg Technoz

Hal ini merujuk pada posisi politik para kader, pendukung, dan loyalis PDIP. Dia menilai, kader dan relawan PDIP telah berjuang keras melawan kekuatan Prabowo dan koalisi pemerintah pada Pemilu dan Pilkada 2024. Hal ini masih menyisakan sikap untuk tetap berseberangan dengan pemerintahan Prabowo.

Pertemuan Megawati dan prabowo, kata Romli, justru bisa menjadi peristiwa mengecewakan bagi sejumlah loyalis PDIP. Bahkan, dia memprediksi elektabilitas atau dukungan masyarakat kepada PDIP bisa menurun usai pertemuan terebut.

"Bagi PDIP tentu bisa positif, bisa juga negatif, terutama terkait dg dampak elektoral," ujar dia. "Ini akan berdampak pada dukungan elektoral yang akan menggerus PDIP."

Pengamat Politik UNAS, Selamat Ginting menilai, pertemuan Megawati dan Prabowo harapannya justru memberikan keuntungan kepada negara; bukan hanya pemerintah atau pun PDIP. Apa pun hasil pertemuan tersebut, kata dia, sikap politik kedua pihak diharapkan mampu menjawab kebutuhan negara hingga lima tahun ke depan.

Meski demikian, kata dia, Prabowo dan Partai Gerindra memang butuh kepastian soal posisi Politik PDIP pada pemerintah ini. Selain untuk melanggengkan sejumlah program strategis, menurut dia, Prabowo perlu mempunyai rencana cadangan yang kuat untuk pemerintahannya.

Hal ini merujuk pada kondisi relasi politiknya dengan Jokowi. Prabowo dan Gerindra butuh PDIP jika suatu saat pecah kongsi dengan Jokowi.

Di sisi lain, menurut dia, Megawati dan PDIP saat ini juga membutuhkan kekuatan Prabowo dan pemerintah. Hal ini terutama saat PDIP akan menggelar kongres pada April atau Mei mendatang. Sejumlah isu menyebut ada upaya pengambilalihan kursi kepemimpinan PDIP dari Megawati. Isu tersebut pun kerap dikaitkan dengan sosok Jokowi yang ingin menggantikan Megawati di partai tersebut.

"Kalau PDIP dekat dengan Presiden Prabowo maka bargaining posisinya terhadap Jokowi juga semakin kuat menjelang kongres," ujar Ginting.

"Karena Jokowi bagaimana pun juga masih memiliki kekuatan terutama finansial dan jaringan yang terbangun selama 10 tahun."

(mef/frg)

No more pages