Sementara itu, bijih yang ditambang secara anual ditargetkan sebanyak 75—77 juta ton untuk tahun ini.
Jumlah konsentrat yang diproduksi secara harian disetujui sebanyak 10.000 ton dan secara tahunan 3,5 juta ton, tergantung kadar tembaga yang ditambang. Kemudian, produksi tembaga tahun ini sebanyak 1,67 miliar pon, emas 1,6 juta ons, dan 5,7 juta ons.
Tony menjelaskan Freeport mendapatkan izin ekspor konsentrat tahun ini karena keadaan kahar.
Dalam kaitan itu, Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No. 6/2025 tentang Perubahan atas Permen ESDM No. 6/2024 tentang Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral di Dalam Negeri.
Senada dengan Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 9/2025 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor.
“Peraturan terkait dengan harga patokan ekspor [HPE] juga sudah terbit dan tinggal menunggu kepmennya yang mungkin hari ini akan diterbitkan,” tutur Tony.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menyatakan pemerintah bakal melakukan evaluasi berkala terhadap perbaikan smelter Freeport di Manyar, Gresik, Jawa Timur setelah perusahaan mendapatkan izin ekspor konsentrat.
Evaluasi itu dilakukan per tiga bulan sampai pabrik asam sulfat milik Freeport benar-benar bisa beroperasi normal guna mendukung hilirisasi konsentrat tembaga menjadi katoda.
"Kita akan lihat perkembangannya per tiga bulan dalam progres pekerjaan terhadap pabrik yang kena kahar itu," kata Bahlil ditemui di kantornya, Jumat (7/3/2025).
Upaya memastikan perbaikan pabrik milik PTFI itu sejalan dengan keputusan Bahlil yang memberi kelonggaran bagi Freeport untuk kembali mengekspor konsentrat tembaga selama enam bulan.
Bahlil mengungkapkan volume konsentrat tembaga yang diperbolehkan untuk diekspor oleh PTFI mencapai sekitar 1 juta ton. Jumlah itu merupakan total konsentrat tembaga yang tidak bisa diserap di dalam negeri sebagai imbas dari terbakarnya smelter Manyar tersebut.
"Saya lihat nanti, yang jelas sampai Juni, volumenya antara 1 juta ton sampai 1 juta ton lebih gitu, kurang lebih ya," tutur Bahlil.
(wdh)































